14 September 2009

Lowongan CPNS Unri 2009

Universitas Riau Terima lowongan 38 CPNS dari Umum

Lowongan Kerja - Untuk tahun 2009 Universitas Riau kembali menerima Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) sebanyak 38 orang untuk ditempatkan di lingkungan Unri sebagai dosen dan teknisi.

Penerimaan CPNS di lingkungan Universitas Riau ini untuk kelompok umum dengan kualifikasi Pendidikan S2 untuk pilihan dosen dan S1 untuk pilihan teknisi.

Pendaftaran untuk CPNS di Universitas Riau ini dibuka dari tanggal 14 September sampai 6 Oktober 2009 dengan batasan umur 35 tahun terhitung bulan Desember 2009.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang Kepegawaian Universitas Riau Darussalam kepada Riau Pos, Sabtu (12/9) di ruangan kerjanya lantai tiga rektorat Universitas Riau. Dia menambahkan, untuk 2009 ini penerimaan 38 orang CPNS ini terdiri dari tujuh CPNS di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), empat di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, satu di fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, lima di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, tiga di Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK), tiga di Fakultas Kedokteran, lima di Fakultas Ekonomi, dua di Fakultas Hukum, dua di Fakultas Teknik, satu di Fakultas Pertanian dan lima di Rektorat.

‘’ Para peserta yang akan mengikuti seleksi CPNS tersebut akan mengikuti dua tahapan penilaian yang pertama tes tertulis pada tanggal 15 Oktober 2009 dan tes kedua yaitu tes substansi pada tanggal 2-3 November 2009 yang merupakan tes wawancara,’’ ujarnya.

Saat dikonfirmasi mengenai pengumuman tentang kelulusan CPNS ini, Darussalam mengatakan hasil dari seleksi calon akademisi dan teknisi di lingkungan Universitas Riau itu akan diumumkan pada tanggal 13 November 2009, sehingga SK nya sudah akan dikeluarkan pada bulan Desember 2009.

‘’Pembukaan CPNS 2009 ini dilakukan karena kita memang sedang membutuhkan tenaga pengajar dan teknisi untuk menunjang kelancaran sistem yang berlangsung di Universitas Riau. Kita juga tidak ada melakukan perbedaan dalam perekrutan ini, sehingga siapa saja yang memiliki kemampuan, bisa untuk mendapatkan kesempatan tersebut,’’ jelasnya.

Sumber: Riau Pos

10 September 2009

Rohul Segera Miliki Islamic Centre April 2010

Rohul Segera Miliki Islamic Centre April 2010Bupati Rokan Hulu Drs H Achmad MSi mengharapkan, April 2010 mendatang Gedung Islamic Centre Kabupaten Rohul sudah selesai dibangun. Proyek pembangunan pemerintah daerah dengan anggaran sistem tahun jamak (multiyears) melalui APBD Rohul 2008-2010 ini, akan dimanfaatkan untuk kegiatan keagamaan.

Menurutnya, kontraktor pelaksana yang memenangkan proyek pembangunan Gedung Islamic Centre Kabupaten Rohul dengan pagu sekitar Rp79 miliar itu yaitu PT Total Bangun Persada dan Konsultan Pengawas PT Holistika Prima Grahita.

‘’Saat ini, realisasi fisik pembangunan gedung tersebut sudah mencapai 40 persen. Kita harapkan kontraktor dapat menggesa pekerjaan dengan target April 2010, sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat,’’ ujar bupati yang didampingi Kepala Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Rohul Ir H Hafith Syukri MM kepada wartawan, Rabu (9/9) usai meninjau proyek pembangunan tersebut.

Terkait bangunan apa saja yang akan dibangun di kawasan Gedung Islamic Centre tersebut, menurutnya, selain tempat beribadah, akan dibangun perpustakaan, kios perlengkapan pakaian muslim-muslimah, perkantoran yang berhubungan dengan organisasi keagamaan, manasik haji, lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) dan lainnya.

‘’Yang jelas, kita targetkan April 2010 sudah bisa dioperasionalkan sesuai bestek dan pagu anggaran yang sudah ditetapkan selama tiga tahun anggaran (2008-2010). Bila ada program bangunan yang dianggap perlu, akan kita lanjutkan pada anggaran berikutnya,’’ ujar bupati.

Karena itu, ujarnya Pemerintah Kabupaten Rohul meminta dukungan dari masyarakat Rohul dalam pelaksanaan pembangunan Gedung Islamic Centre tersebut. Sebab, sebagai daerah yang dijuluki sebagai Negeri Seribu Suluk, maka keberadaan gedung tersebut sangat mendukung dan bukan sebagai simbol, tetapi benar-benar julukan itu diterapkan di tengah-tengah masyarakat.

Sumber: Riau Pos

08 September 2009

Tol Pekanbaru-Dumai Diwujudkan

Akhirnya Riau akan segera memiliki Jalan Tol, jalan tanpa hambatan. Seperti telah lama didengungkan, jalan tol ini akan dibangun dari Pekanbaru ke Dumai. Untuk lebih jelasnya silakan simak berita kutipan dari Harian Riau Pos dibawah ini:
Rencana pembangunan jalan tol Pekanbaru-Dumai, bukan hanya angan-angan yang tak akan terealisasi, namun akan diwujudkan.

Demikian ditegaskan Wakil Gubernur Riau HR Mambang Mit, kepada wartawan usai melakukan safari Ramadan di Kota Dumai tepatnya di Masjid Taqwa Jalan Jendral Sudirman Sabtu (5/9). Menuurt Mambang Mit, jalan tol yang akan dibangun sudah lama menjadi isu hangat, dan yang perlu dilakukan saat ini adalah kerja sama dari masyarakat di beberapa kabupaten/kota termasuk Kota Dumai untuk membebaskan lahannya yang akan digunakan sebagai sarana jalan tol nanti.

‘’Pemprov akan membentuk tim pembangunan jalan Tol, tim itu nanti akan melakukan berapa tugas, termasuk dalam hal pembebasan lahan. Dengan jalan yang ada saat ini, Dumai-Pekanbaru dapat ditempuh selama lebih kurang 3 jam dan 4, dan itu tergantung kondisi jalan dan banyaknya kendaraan yang menggunakan jalan,’’ ucap Wagubri Drs H Mambang Mit.

Namun jika jalan tol telah ada, maka waktu tempuh Pekanbaru-Dumai dapat dipangkas dan hanya perlu 1,5 jam saja. Untuk mewujudkan itu semua, Pemerintah Provinsi Riau akan membentuk tim pembangunan jalan tol Dumai-Pekanbaru. ‘’Untuk merealisasikan jalan Tol Dumai-Pekanbaru, kita akan bentuk tim pembangunan jalan tol, yang terdiri dari empat kabupaten Kota yang wilayahnya dilalui jalan Tol, termasuk juga Kota Dumai,’’ ujar Wabubri.

Rencana pembebasan lahan yang akan digunakan untuk jalan tol tersebut berada di wilayah Dumai, Pemkab Bengkalis, Pemkab Siak dan Pemko Pekanbaru, empat wilayah ini akan menjadi tim. Selain menyangkut pembebasan lahan di wilayahnya masing-masing, tim ini akan mencarikan solusi pendanaan yang bakal diterapkan untuk sharing budget.

Wagubri yang juga didampingi Wali Kota Dumai Drs H Zulkifli AS Msi dan Wawako dr H Sunaryo menambahkan, pembangunan jalan tol tersebut dinilai sangat penting untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi di Provinsi Riau, dengan potensi Dumai sebagai daerah industri, merupakan pintu masuk dari luar negeri, tentunya memerlukan infrastruktur yang handal, termasuk jalan tol.
Nah lho! kita tunggu aja realisasi jalan Tol Pekanbaru-Dumai ini, jika sudah siap maka waktu tempuh Pekanbaru ke kota Dumai semakin singkat. Mari kita doakan agar cepat dibangun..

07 September 2009

Riau, Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi Indonesia

Bagaimana bisa Riau menjadi provinsi dengan pertumbuhan Ekonomi tertinggi di Indonesia saat ini, malah bisa mengalah provinsi hebat lainnya di pulau Jawa. Berikut kutipan dari tulisan Raja Isyam Azwar, Pemimpin Redaksi Harian Riau Pos.
Rahmat bagi Provinsi Riau di awal Ramadan ini, ternyata memang melimpah ruah. Meski masih dihadapkan pada problem paling parah akibat krisis energi dan bencana alam yang terkendalikan akibat terbakarnya lautan gambut, namun Riau masih layak berbangga. Mengapa? Sebab, dengan segala keterbatasan dan kekurangannya itu, ternyata Riau mampu menjadi yang paling baik dibandingkan dengan provinsi lain, bahkan provinsi yang hebat di Pulau Jawa sekali pun.

Seperti yang dilaporkan Majalah SWA edisi Agustus 2009, berdasarkan hasil riset dan data Badan Pusat Statistik (BPS), Provinsi Riau merupakan provinsi yang memiliki Pertumbuhan Ekonomi dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tertinggi di Indonesia, dengan pertumbuhan rata-rata 23 persen. Jauh di atas DKI Jakarta yang hanya 14 persen dan Kepulauan Riau yang cuma 12 persen. Tak terbayangkan rasanya, negeri yang dilanda krisis energi sedemikian parah bisa memiliki prestasi yang sedemikian hebatnya.

Kampanye pembentukan Badan Pelayanan Terpadu (One Stop Service) di seluruh kabupaten/kota, pendirian Badan Komplain (Complain Board) yang berkoordinasi dengan Kepolisian, Imigrasi, Angkatan Laut, Karantina dan Bea Cukai, Pajak dan dunia usaha, dinilai sukses memaksimalkan kualitas pelayanan bagi investasi di negeri ini. Bravo Riau sebagai provinsi pro investasi dengan pertumbuhan ekonomi rata-rata 8 persen per tahun, sebuah angka yang berada di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional.
Jadi jika ada yang mengatakan Gubernur Riau Rusli Zainal Sang Visioner, ada juga benarnya..

Anggota DPRD Pekanbaru 2009-2014

Anggota DPRD Pekanbaru 2009-2014(Untuk melihat gambar anggota DPR lebih jelas, klik pada gambar)
Firdaus Basyir dan Dadang Antoni Pimpinan Sementara

Sebanyak 45 anggota DPRD Kota Pekanbaru periode 2009-2014 resmi dilantik, Ahad (6/9) sore pukul 16.15 WIB. Pengucapan sumpah janji anggota DPRD baru ini dilakukan dalam sebuah rapat paripurna DPRD Pekanbaru di Balai Payung Sekaki.

Pelantikan yang dihadiri Gubernur Riau yang diwakili Asisten Bidang Pemerintahan dan Humas Pemprov Riau Abdul Latief, Wali Kota Pekanbaru Herman Abdullah, Ketua DPRD Pekanbaru periode 2004-2009 Teguh Pribadi, Wakil Ketua DPRD Pekanbaru periode 2004-2009 Adrian Ali dan Ayat Cahyadi, Kepala Pengadilan Negeri Pekanbaru Karel Tepu, segenap pimpinan Muspida Pemerintah Kota Pekanbaru,tokoh masyarakat dan keluarga anggota DPRD Kota Pekanbaru.

Rapat Paripurna yang awalnya dipimpin langsung Ketua DPRD Pekanbaru periode 2004-2009, Teguh Pribadi. Dalam sambutannya, Teguh menyatakan selama periode kepemimpinannya sudah terdapat lebih dari 51 Perda dan 80 keputusan yang sudah dihasilkan. Teguh menyampaikan surat keputusan Gubernur Riau KTTS 901/IX/2009 tertanggal 1 September, tentang peresmian pemberhentian dan pengangkatan anggota DPRD Kota Pekanbaru, yang kemudian dibacakan Sekretaris DPRD Kota Pekanbaru, Bukhrani Harun.

Pelantikan ke-45 anggota DPRD yang baru tersebut terlebih dahulu menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, dilanjutkan pengambilan sumpah yang dipandu Kepala Pengadilan Negeri Pekanbaru Karel Tepu, yang dilanjutkan penandatanganan sumpah jabatan. Pelantikan yang dihadiri kurang lebih 500 hadirin berlangsung selama kurang lebih satu setengah jam.

Dari 45 anggota DPRD yang baru tersebut, 30 di antaranya merupakan wajah baru yang menghiasi anggota DPRD Kota Pekanbaru. Sisanya merupakan anggota DPRD yang terpilih kembali.

Kemudian dilanjutkan dengan serah terima jabatan Ketua dan Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru kepada pimpinan sementara, yakni Firdaus Basyir dari Demokrat sebagai Ketua DPRD sementara dan HM Dadang Antoni sebagai Wakil Ketua DPRD sementara.

Dalam sambutannya, Firdaus Basyir mengatakan siap meneruskan paripurna dengan penuh rasa tanggung jawab. ‘’Terimakasih pada pimpinan yang telah melaksanakan dengan baik. Ke depannya akan dilanjutkan dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Dan kami mengucapkan terima kasih banyak kepada anggota DPRD yang lama,’’ ucapnya.
Asisten Bidang Pemerintahan dan Humas Pemprov Riau Abdul Latief mengatakan ke depan DPRD dan Pemerintah Kota Pekanbaru dapat bekerja sama dengan baik untuk membangun Kota Pekanbaru. ‘’Semoga ke depannya, semakin baik lagi kerjasamanya dengan Pemko Pekanbaru demi kemajuan bersama,’’ harapnya.

Sedangkan Wali Kota Pekanbaru Herman Abullah mengharapkan akan terus terjalin kerja sama yang baik. Pasalnya, masih ada satu hal yang belum tuntas hingga pelantikan kemarin. Salah satunya adalah terkait pembahasan RAPBD. Setidaknya Wali Kota mengharapkan sudah bisa tuntas jelang Idul Fitri.

Soal banyaknya wajah baru, Wali Kota menyambut positif. ‘’Semakin banyak warna di DPRD semakin baik, seperti masakan yang memiliki berbagai cita rasa. Karena itu, kita harapkan ada kerjasama yang baik dan melanjutkan apa yang sudah kita bangun demi kesejahteraan rakyat,’’ katanya.

Ramai-ramai Janji Bangun Pekanbaru
Setelah pelantikan kemarin, ramai-ramai Anggota DPRD Kota Pekanbaru yang baru dilantik, berjanji akan membangun Pekanbaru. Selain itu, mereka juga berjanji akan benar-benar menjalani kewajibannya sebagai wakil rakyat di Pekanbaru.

Di antaranya, Afrizal Usman yang mengatakan kepada Riau Pos usai pelantikan. Menurutnya, sebagai wakil rakyat tanggung jawab terakhir tentu kepada rakyat.

‘’Kita berjanji akan berusaha semaksimal mungkin menjadi wakil rakyat. Bersama rekan-rekan anggota semua itu pasti akan terwujud. Setidaknya kami akan melanjutkan apa yang menjadi program rekan kami sebelumnya. Pasalnya kami menilai apa yang diprogramkan sebelumnya sudah sangat baik dan sangat perlu dilanjutkan,’’ jelasnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Pekanbaru dari Fraksi Demokrat Firdaus Basyir didampingi Wakil Ketua sementara DPRD dari Faksi Golkar HM Dadang Antoni SSOs mengaku segera membentuk kelengkapan dewan yang saat ini masih dalam persiapan.’’
Dalam pekan ini, kita akan segera membentuk alat perlengkapan DPRD, supaya seluruh agenda dewan dapat berjalan dengan baik,’’ ujarnya.

Sumber Berita dan Gambar: Harian Riau Pos Edisi Senin, 7 September 2009
Anggota DPRD Pekanbaru 2009-2014

06 September 2009

Pekanbaru, Kota Investasi Nomor 1 Indonesia 2009

Tidak mengada-ngada, Kota Pekanbaru menjadi kota yang paling direkomendasikan untuk berinvestasi dengan tingkat kepuasan investor tinggi. bagaimana bisa Pekanbaru menjadi kota Investasi nomor 1 di Indonesia ini. Coba simak kutipan tulisan Raja Isyam Azwar, pemimpin Redaksi harian Riau Pos.
Hebatnya lagi, Ibu Kota Provinsi Riau, Kota Pekanbaru pun ditasbihkan sebagai Kota Besar dengan prestasi terbaik di negeri ini. Kota Pekanbaru, merupakan kota yang paling direkomendasikan (menurut survei Bussines Diggest dan Majalah SWA) sebagai kota investasi, The Most Recommended Cities to Invest, dengan total indeks kepuasan dan rekomendasi (IKR) tertinggi se-Indonesia, yakni 124,8 IKR. Pekanbaru menempati posisi teratas, mengungguli Bandung, Surabaya dan Jakarta serta meninggalkan Padang dan Batam, jauh sekali.

Gubernur Riau Rusli Zainal dan Wali Kota Pekanbaru Herman Abdullah, jelas merupakan tokoh sentral dari terciptanya ‘’kebaikan’’ ini. Di tengah carut marut dan banyaknya pekerjaan rumah (pe-er) yang belum terselesaikan, prestasi ini merupakan anugerah yang patut disyukuri, memang.

Tapi, carut-marut dan problem sosial kemasyarakatan di provinsi kaya sumber daya alam, masih banyak. Meski jalur birokrasi sudah berhasil dipangkas dan biaya pengurusan investasi sudah bisa ditekan, tapi masalah lain masih berjibun. Tingkat kemiskinan masih sangat significant. Kriminalitas semakin tinggi. Kualitas SDM relatif rendah. Pungutan liar masih merajalela serta banyaknya ‘’pihak-pihak ilegal’’ yang masih menguasai beberapa ‘’lahan basah’’ menyangkut distribusi barang dan jasa.

Bahkan, kesiapan lokasi industri Tenayan yang disebut-sebut sebagai penunjang sentral Kota Pekanbaru sebagai salah satu pusat pertumbuhan investasi paling potensial ini, patut mendapatkan prioritas untuk dibenahi. Betul-betul dibenahi dan dikerjakan, bukan sekadar lips service semata.

Hari ini, prestasi membanggakan memang telah dicapai. Pekanbaru tak lagi cuma ‘’sangat terkenal’’ sebagai Kota Besar Paling Bersih di Indonesia, tapi berkuah banjir tiap musim hujan. Riau pun tidak lagi terkenal cuma karena atas bawah minyak tapi rakyatnya bodoh dan miskin.
Bagaimana? sekarang Anda percaya bahwa kota Pekanbaru menjadi kota yang paling berpotensi dan memiliki prospek tinggi untuk berinvestasi?

04 September 2009

Wisata Magis Pulau Penyengat

Melihat Pulau Penyengat dari Dekat
Meninggalkan Mitos Hubungan Pasangan Kekasih

Bimbang dengan hubungan pacaran yang dijalin saat ini, coba saja datang ke Pulau Penyengat. Ada suatu mitos yang banyak diyakini, jika sepasang kekasih datang ke pulau ini, tak lama usai mengunjungi pulau ini, jika pasangan tersebut cocok, akan langsung menikah. Tapi sebaliknya, banyak pula pasangan yang putus setelah mengunjungi pulau ini.

SEPERTI pengalaman pasangan suami Istri, Yani (32) dan Daniel (33). Kedua pasagan ini masih memiliki hubungan saudara yang di jodohkan oleh orang tua mereka. Dari hati kecil Yani, ia bimbang dengan perjodohan tersebut. Selain masih ada hubungan saudara, ia juga memiliki kekasih dengan pria lain.

Sampai akhirnya, Yani yang tinggal di Pekanbaru memutuskan mengunjungi Daniel yang saat itu ditugaskan perusahaannya ke Tanjungpinang. ‘’Selain jalan-jalan lihat Tanjungpinang, maksudnya untuk meyakinkan diri, apa iya hubungan kami bisa dilanjutkan ke pernikahan,’’ ujar Yani.

Di Tanjungpinang, Daniel mengajak Yani mengunjungi Penyengat. Dari awal ia juga telah menceritakan mitos tentang pulau itu. Yanipun tidak keberatan. Sampai di pulau, tempat yang pertama dikunjungi Masjid Sultan sekalian Salat Zuhur, lalu dilanjutkan dengan mengunjungi Kompleks Makam Engku Putri. Di Makam ini, Daniel dan Yani memanjatkan doa bersama. ‘’Mungkin memang sudah jodoh juga, habis dari pulau ini, hati saya makin kuat dan beberapa bulan setelah itu, kami menikah,’’ ungkap Yani mengisahkan pengalamannya lima tahun yang lalu.

‘’Percaya atau tidak, banyak pasagan yang memang mengalaminya,’’ ujar Tengku Fuad, warga Penyengat yaag masih memiliki keturunan dengan keluarga sultan. Jika melihat sejarah dari pulau ini, sebenarnya mitos hubungan pasagan kekasih tersebut tidaklah aneh. Pasalanya, Pulau Penyengat bisa dikatakan adalah milik Engku Putri. Karena pulau ini dihadiahkan suaminya Sultan Mahmud Syah sebagai mas kawinnya sekitar tahun 1801-1802. Selain itu Engku Putri adalah pemegang regalia kerajaan Riau.

Sejarah pulau penyengat sebagai mas kawin inilah, konon menguatkan keyakinan para pengunjung, kalau mitos tersebut benar adanya. Hal ini juga diyakini hampir semua warga Penyengat yang sebagian besar masih memiliki hubungan kekerabatan dari tokoh yang menorehkan sejarah di pulau ini. Karena alasan itu juga, mengunjungi Penyengat, belum lengkap jika belum mengunjungi Makam pemilik pulau ini, Engku Putri.

Bangunan makam berwarna kuning terbuat dari beton, dikelilingi oleh pagar tembok. Lokasinya kompleks tampak lebih tinggi. Di kompleks ini terdapat pula makam tokoh-tokoh terkemuka kerajaan Riau, seperti makam Raja Haji Abdullah (Marhum Mursyid)Yang Dipertuan Muda Riau IX, makam Raja Ali Haji, pujangga Riau yang terkenal ‘’Gurindam Dua Belas’’, makam Raja Haji Abdullah, makam Mahkamah Syariah kerajaan Riau-Lingga, makam Tengku Aisyah Putri ‘’Yang Dipertuan Muda Riau IX, dan kerabat-kerabat Engku Putri yang lain. Di luar kompleks pemakaman masih ada makam lainnya yang usianya tampak lebih baru. ‘’Ini makam warga sekitar yang masih ada keturunan dengan sultan,’’ ujar Nike warga Penyengat.

Sejarah Riau mencatat bahwa Engku Putri (Raja Hamidah) adalah putri Raja Syahid Fisabilillah Marhum Teluk Ketapang Yang Dipertuan Muda Riau IV yang termashur sebagai pahlawan Riau dalam menentang penjajahan Belanda.

Raja Ali Haji, Gurindam Dua Belas
Selain nama Penyengat yang melekat dengan nama Engku Putri, masih banyak tokoh lainnya yang makamnya ada di pulau ini memberikan sumbangan yang besar untuk negeri ini. Salah satunya Raja Ali Haji (RAH) Bin Raja Haji Ahmad Ulama yang terkenal dengan karya Gurindam Dua Belas (1847).

Sumber: Riau Pos

03 September 2009

DPRD Bahas Pulau Jemur

Dalam waktu dekat, pihak DPRD Kabupaten Rohil segera melaksanakan sidang paripurna dengan membahas tiga agenda penting.

Salah satunya adalah pembentukan Kepenghuluan Pulau Jemur, sebagai salah satu bagian dari Ranperda peningkatkan desa menjadi kelurahan dan pemekaran daerah.

Penegasan tersebut disampaikan oleh Ketua DPRD Rohil Dedi Humadi yang ditemui Riau Pos, Rabu (2/9) sebelum menggelar dengar pendapat dengan tim panitia anggaran (Panggar) Pemkab Rohil seputar pembahasan Rancangan APBD Perubahan tahun anggaran 2009 di Bagansiapi-api.

‘’Adanya pihak Selangor, Malaysia yang mengklaim Pulau Jemur itu miliknya, jelas sangat tidak beralasani. Sebab, bagaimanapun bentuk dan modelnya, pulau itu tetap milik Rohil, Indonesia,’’ kata Dedi Humadi.

Langkah yang segera diambil oleh DPRD Rohil dalam mengamankan semua pulau yang ada di Gugusan Kepulauan Aruah yang berada di perairan Pasirlimau Kapas ini, segera melakukan pembahasan beberapa agenda penting yang salah satu di antaranya menyangkut soal pemekaran dan pembentukan Kepenghuluan Pulau Jemur. Berkaitan dengan pembahasan Ranpeda tentang pembentukan Kepenghuluan Pulau Jemur tersebut.

‘’DPRD menyarankan agar Pemkab Rohil segera melengkapi dan membenahi semua fasilitas sarana dan prasarana yang diperlukan.

Fasilitas maupun sarana dan prasarana di sana perlu segera dilengkapi, terkait perekonomian masyarakat. Termasuk bangunan lainnya seperti sekolah dan rumah ibadah. Bila perlu di sana juga dibangun resetlemen bagi ma-syarakat. Sehingga nantinya, pulau itu bisa ramai,’’ kata Dedi Humadi menyarankan.

Menjawab Riau Pos tentang Gugusan Kepulauan Aruah memang sengaja dipersiapkan untuk menjadi kawasan wisata alam, Dedi Humadi tidak menafikan hal tersebut. ‘’Betul sekali. Hanya saja, Gugusan Kepulauan Aruah itu merupakan gabungan beberapa pulau yang besar dan kecil dengan kondisi yang berpencar. Dari beberapa pulau yang ada itu, hanya Pulau Jemur saja yang dijadikan wilayah pemukiman. Sedangkan pulau-pulau lainnya tetap dijadikan sebagai daerah persiapan untuk wisata alam,’’ lanjutnya.

Sejumlah pulau yang berada di dalam Gugusan Kepulauan Aruah di antaranya Pulau Jemur, Pulau Tandangan, Pulau Batumandi, Pulau Sarangolang, Pulau Batuadang, Pulau Tukong, Pulau Tukongmas, Pulau Tukongsimbang, Pulau Labubilik, dan Pulau Batu Berlayar. Sebagian besar kondisi pulau tersebut berupa batu karang dan belum dihuni masyarakat. Sebagian di antaranya, sudah memiliki banyak kegiatan.

‘’Di antaranya Pulau Jemur yang sekarang telah ditempati oleh TNI AL Dumai dan Distrik Navigasi Dumai dan bangunan Tempat Pelelangan Ikan (TPI), dan menjadi sumber air bersih di Pulau Labubilik yang dikelola oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Rohil. Khusus Pulau Batumandi, menjadi sepadan antara Indonesia, Malaysia,’’ tuturnya.***

Banyak Dibaca