24 Maret 2010

Disclaimer

Aturan Main:
Seluruh layanan yang diberikan mengikuti aturan main yang berlaku dan ditetapkan oleh PekanbaruRiau.Com.

Pasal Sanggahan (Disclaimer):
PekanbaruRiau.Com tidak bertanggung-jawab atas tidak tersampaikannya data/informasi yang disampaikan oleh pembaca melalui berbagai jenis saluran komunikasi (e-mail, sms, online form) karena faktor kesalahan teknis yang tidak diduga-duga sebelumnya.

PekanbaruRiau.Com berhak untuk memuat , tidak memuat, mengedit, dan/atau menghapus data/informasi yang disampaikan oleh pembaca.

Data dan/atau informasi yang tersedia di PekanbaruRiau.Com hanya sebagai rujukan/referensi belaka, dan tidak diharapkan untuk tujuan perdagangan saham, transaksi keuangan/bisnis maupun transaksi lainnya. Walau berbagai upaya telah dilakukan untuk menampilkan data dan/atau informasi seakurat mungkin, PekanbaruRiau.Com dan semua mitra yang menyediakan data dan informasi, tidak bertanggung jawab atas segala kesalahan dan keterlambatan memperbarui data atau informasi, atau segala kerugian yang timbul karena tindakan yang berkaitan dengan penggunaan data/informasi yang disajikan PekanbaruRiau.Com.

PekanbaruRiau.Com tidak bertanggung jawab atas isi kritikan, saran dan komentar pembaca yang dilayangkan dan diterbitkan di PekanbaruRiau.Com. Seluruh isi surat pembaca yang diterbitkan di PekanbaruRiau.Com menjadi tanggung jawab penuh sang pengirim/penulis.

Hak Jawab
Bagi pihak yang merasa dirugikan atas penerbitan kami, baik berupa komplain, pelurusan, tuntutan, perbaikan dan lain-lain, silakan hubungi kami sesuai dengan nama topik permasalahan yang sesuai melalui kontak kami. Atau bisa juga melalui form dibawah ini:


Nama
Email
Perihal
Isi



Mengapa UIN Riau Lebih Memilih Bank Konvensional

Mengapa UIN Riau Lebih Memilih Bank Konvensional Saya sebagai salah satu mahasiswa Universitas Islam Negeri Riau sangat mengecewakan hal ini, saya sangat malu melihat mekanisme kampus saya yang tidak sesuai dengan syari'at Islam. Boleh dikatakan saat ini UIN Pekanbaru sangat mendukung 100% “Riba itu Halal”, kenapa? Karena seluruh mahasiswa diharuskan menabung atau menggunakan jasa layanan Bank konvensional untuk melakukan transaksi pembayaran uang kuliah atau uang masuk kuliah.

Kalau di telusuri lebih jauh, materi perkuliahan di UIN Pekanbaru ini 90% mewajibkan semua mahasiswa harus mengetahui syariat islam, apapun itu jurusannya. Jujur, saya baru mengetahui jika menabung di Bank konvensional itu dosa, kenapa? Karena bunga yang kita dapatkan secara cuma-cuma dari bank konvensional setiap bulan/tahunnya adalah riba. ilmuiItu saya dapati pada perkuliahan “Perbankan Dalam Islam” di UIN.

Nah kenapa malah UIN Riau Menggunakan jasa Bank konvensional dalam melakukan transaksi pada setiap pembayaran uang perkuliahan. Ironisnya bukan hanya mahasiswa saja yang diharuskan menggunakan Bank konvensional, Dosen-dosen yang bekerja di kampus UIN-pun begitu, gaji akan dikirimkan ke masing-masing rekening Bank konvensional milik dosen UIN Riau.

Pernah saya mewawancarai beberapa dosen yang mengajarkan tentang Syari’at Islam ke saya. Dan hasil wawancaranya adalah sebagai berikut.

Saya: “Apa Pendapat “Dosen” melihat UIN Pekanbaru ini bergabung dengan bank konvensional bukan bank syari’at? “

Dosen: “Sebagai bawahan, saya harus mengikuti prosedur dari atasan, walaupun berat dan malu rasanya jika pas saya mengajarkan kepada mahasiswa perkuliahan tentang bank syari’at, karena kita mempunyai lebel Islam yang sangat kuat, namun lebel Islam itu hanya sebagai icon kampus kita saja, buktinya mekanisme transaksi kita masih menggunakan Bank konvensional dan kita tidak mengikuti jejak Rasullulah SAW.”

Saya: “Terus, jika gaji ibuk di bayar melalui bank konvensional, apa ibuk tidak ikut memakan riba juga?”

Dosen: “Biasanya gaji yang saya terima langsung saya keluarkan dari Bank konvensional tersebut dan saya pindahkan ke Bank syariah saya”

Itulah sedikit cuplikan wawancara saya ke salah satu dosen yang bekerja di UIN Riau.

Dan masalah ini sempat ditanyakan langsung ke atasan UIN, kenapa UIN Memakai jasa dari Bank konvensional? sementara label “kita” Islam, dan jawabannya adalah “Karena hanya Bank ‘M’ ini yang sanggup menampung sekian ribu mahasiswa UIN, Bank lain belum ada yang siap menampungnya.”

Pada kenyataannya, Bank M itu mempunyai dua bentuk system perbankan. Pertama sistem konvensional, dan kedua sistem syariah. Nah, kenapa masih memilih Bank konvensional? Apa karena Bank konvensional lebih menguntungkan atau memberi keuntungan yang lebih buat UIN ketimbang Bank syariah? Jadi dikemanakan nilai-nilai Islam yang Universitas Islam tersebut? Jika dilihat dari uraian di atas, bisa di pastikan inilah salah satu kenapa Bank yang berlandaskan syari’at sangat lambat pertumbuhannya di Indonesia. Serta bukti dari nilai-nilai Islam yang ditanamkan pada setiap mahasiswa tidak bisa di Pertanggung jawabkan.

Sekarang, yang menjadi pertanyaannya adalah, SIAPAKAH YANG AKAN MENANGGUNG DOSA INI? Apakah Mahasiswanya atau atasanya?

Jawaban dari saya, “Mahasiswanya”, kenapa? Karena dari awal mahasiswanya sudah mengetahui hal ini, namun karena ini sudah menjadi prosedur dari atasnya langsung ya kita harus bagaimana?

Semoga pihak yang bersangkutan di UIN Riau membaca ini, supaya lebel Islam pada Universitas yang dipimpinnya benar-benar dapat di pertanggung jawabkan.
Terimakasih.

Dikirim oleh:
Topik Agung
manoharaXXX@ovi.com

NB: Surat pembaca ini sudah kami edit tanpa mengalihkan maksud, tujuan dan makna asli.

21 Maret 2010

Car Free Day di Pekanbaru

Car free day di pekanbaruJangan sangka Car Free Day hanya ada di kota Metropolitan seperti Jakarta saja ya, di Pekanbaru juga ada program Car Free Day. Car free Day di Pekanbaru sudah dimulai sejak 6 Desember 2009 lalu.

Lokasi yang diambil untuk Car Free Day ini adalah Jalan Diponegoro dan Jalan Gajah Mada. Tidak tanggung-tanggung, pada Car Free Day perdana, Wakil Gubernur Riau HR Mambang Mit turut hadir. Selain itu program ini juga didukung oleh pihak kepolisian, Jasa Raharja dan tentunya pemerintah kota Pekanbaru, provinsi Riau serta warganya.

Untuk meramaikan acara ini juga diadakan aksi free style pada saat pertama kali launching di Jalan Gajah Mada, Pekanbaru. Car Free Day diisi dengan kegiatan jogging, senam, olahraga lainnya. Tak kalah menarik para peserta dikasih sarapan pagi gratis dan door prize. Apakah masih berlanjut car free day-ini?

18 Maret 2010

Tempat Cuci Helm di Pekanbaru

Tempat mencuci cuci helm di PekanbaruDalaman helm sudah menghitam, atau baunya sudah tidak tahan lagi. Ataupun iseng-iseng mau membersihkan helm sepeda motor. Hmm.. dan anda tinggal di kota Pekanbaru. Nah, kami ingin bagi-bagi informasi alamat tempat cuci helm yang terdapat di Pekanbaru.

Dimana tempat cuci helm di Pekanbaru?
- Beberapa waktu lalu, di Jalan HR Soebrantas, Panam di sekitar mini market Gasanti terdapat satu tempat cuci helm. Berdasarkan pengalaman, harga disini murah cuma R 10.000,- namun jika diserahkan sore, pagi besok baru selesai. Sayangnya tempat cuci helmnya sudah tutup.

- Tempat terpopuler (bagi sebagian orang di kota Pekanbaru) adalah tempat cucu helm di dekat Mall SKA Pekanbaru, persimpangan Jl Soekarno-Hatta dengan Jl Tuanku Tambusai (Arengka). Nama tempatnya adalah SPA Helm. Jika kebetulan sedang jalan-jalan ke Mall SKA, tanya saja dengan penjaga tempat penitipan helm dimana lokasinya, maka anda akan diberitahu. Harga sekali cuci perhelm cuma Rp.15.000,-. Dalam satu jam langsung siap.

Selamat bersih bersih helm... Oh iya, jika ada yang mengetahui tempat cuci helm lainnya di kota Pekanbaru, bagi-bagi infonya ya.

17 Maret 2010

Blogger Pekanbaru Terima Tamu Malaysia

Blogger Bertuah, komunitas blogger Pekanbaru semakin eksis menunjukkan keaktifan mereka, tidak hanya di dunia maya namun juga di dunia nyata. Selasa 16 Maret lalu, Blogger Bertuah kedatangan tamu - yang juga blogger - dari negeri jiran Malaysia. Namanya adalah Elpa.

Hingga kopi darat (kopdar) menyambut tamu dari Malaysia di food court Mall SKA tersebut, Blogger bertuah sudah cukup sering bertemu offline. Blogger bertuah tercatat sebagai komunitas blogger yang paling sering menerima tamu dari luar negeri. Tamu bertuah dari Malaysia sudah dua kali diterima. Selain itu bertuah juga pernah menyambut tamu Blogger dari Australia.

Tamu Bertuah dari Malaysia
Admin PekanbaruRiau.Com dan Elpa

Pada petang itu sang tamu, Elpa menyerahkan beberapa cendramata dan buku untuk dihibahkan. Untuk mengenang temu ramah itu bertuah mengadakan Lomba search engine optimization (SEO) untuk para anggota.

Angka Kemiskinan di Riau 2010

Indeks kemiskinan di Provinsi Riau dan kabupaten/kota akhir-akhir ini sudah bisa diturunkan, hal ini terlihat dari urutan 24 tahun 1999, menjadi urutan 20 tahun 2002. Keberhasilan penurunan Indeks kemiskinan di Provinsi Riau tidak terlepas dari semakin membaiknya akses penduduk terhadap air bersih dan fasilitas kesehatan serta adanya perbaikan gizi balita. Keberhasilan menurunkan nilai Indeks kemiskinan di kabupaten/kota merupakan hasil dari peningkatan penyediaan pendidikan dasar, perbaikan akses terhadap air bersih dan perbaikan gizi balita.

Namun yang lebih penting adalah bukan sekedar melihat dari angka-angka yang menjadi indikatornya, tetapi yang lebih penting adalah menurunnya angka kemiskinan tersebut benar-benar bisa dilapangan. Artinya, penduduk memang sudah meningkat taraf kehidupannya dari tahun-tahun sebelumnya. Banyaknya pandangan yang berbeda sekarang ini dalam melihat defenisi tentang kemisikinan itu sendiri, sehingga menyebabkan angka-angka yang dikeluarkanpun terjadi perbedaan.

Kemiskinan dari sudut pandang pendapatan tidak selalu sejalan dengan Indeks kemiskinan, karena kedua ukuran tersebut mengukur aspek kemiskinan yang berbeda. Kemiskinan pendapatan yang dinyatakan dalam bentuk proporsi penduduk yang hidup dibawah garis kemiskinan (angka kemiskinan) mengukur deprivasi relatif pada standar kehidupan yang sudah tercapai, sedangkan indeks kemiskinan mengukur deprivasi yang dapat menghambat kesempatan yang dimiliki penduduk untuk mencapai standar kehidupan yang lebih baik.

Meskipun demikian, penggabungan antara kedua ukuran ini akan menghasilkan gambaran menarik tentang kondisi kemiskinan. Data di kabupaten/kota memperlihatkan bahwa daerah dengan indeks kemiskinan rendah cenderung untuk mempunyai angka kemiskinan yang rendah pula, namun daerah dengan nilai indeks kemiskinan tinggi memiliki angka kemiskinan yang lebih bervariasi.

Untuk melihat jumlah penduduk miskin di Provinsi Riau dari tahun 2002 sampai dengan 2006 dapat dilhat pada Grafik di bawah ini.

Tingkat Angka Kemiskinan di Riau 2010Jumlah penduduk miskin di Provinsi Riau relatif besar yang tersebar di kantong-kantong kemiskinan pada daerah pesisir, aliran sungai, kepulauan dan daerah pedalaman yang terisolir. Menurut data BPS yang diukur berdasarkan kebutuhan makanan sebesar 2.100 kalori per kapita per hari, pada tahun 2003 persentase penduduk miskin di Provinsi Riau sebanyak 660.700 jiwa atau 14,99 persen.

Angka ini terus mengalami penurunan, dimana tahun 2004 jumlah penduduk miskin di Provinsi Riau sebanyak 658.600 jiwa atau 14.67 persen, tahun 2005 menjadi 600.400 jiwa atau 12.51 persen dan tahun 2006 menjadi 574.500 jiwa atau 11.20 persen. Dari data diatas terlihat bahwa kecendrungan penduduk miskin di Provinsi Riau dari tahun ke tahun selalu mengalami penurunan, hal ini seiring dengan berbagai program yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah untuk mengurangi angka kemiskinan tersebut.

Pada umumnya penduduk miskin bergerak di sektor pertanian, dimana sektor pertanian banyak menyerap tenaga kerja di Provinsi Riau. Dengan kondisi seperti ini diharapkan perhatian dari Pemerintah Provinsi Riau agar melalui berbagai paket program kebijakan ekonomi kerakyatan mampu mengangkat keterpurukan sosial ekonomi penduduk Riau umumnya dan khususnya mereka yang bekerja di sektor pertanian.

Salah satu upaya kongkrit dari Pemerintah Daerah Provinsi Riau adalah melalui dana budget/sharing antara Pemerintah Daerah Provinsi Riau dan kabupaten/kota. Dana ini cukup signifikan untuk mendongkrak jumlah rakyat miskin yang ada di Provinsi Riau. Dana budget/sharing ini dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan, khususnya di prioritaskan kepada masalah isu pokok yang ada di Provinsi Riau yaitu, kemiskinan, sumberdaya manusia dan infrastruktur.

Untuk tahun 2005, total dana budget/sharing antara provinsi dan kabupaten/kota yaitu sebesar Rp. 1.114.623 Milyar, dengan alokasi dana untuk penanggulangan kemiskinan sebesar Rp. 250.398 Milyar, dari provinsi sebesar Rp. 162.391 Milyar dan dari kabupaten/kota sebesar Rp. 88.007 Milyar. Pada tahun 2006 total keseluruhan dana budget sharing untuk penanggulangan kemiskinan yaitu sebesar Rp. 214.844 Milyar, dari provinsi sebesar Rp. 114.904 Milyar dan kabupaten/kota sebesar Rp. 99.940 Milyar.

Pada tahun 2007 terjadi peningkatan dana yaitu menjadi Rp. 323.763 Milyar, dari provinsi sebesar Rp. 172.318 Milyar dan kabupaten/kota sebesar Rp. 151.445 Milyar.

Selain bantuan dana bergulir dari Pemerintah Provinsi Riau dan kabupaten/kota melalui program budget/sharing yang telah diberikan, tampaknya perlu juga melakukan pembinaan secara khusus dalam hal melakukan produksi barang dan jasa, karena ternyata dari penduduk miskin tersebut sekitar 80 persen hanya berpendidikan SD ke bawah.

Sumber: Pemerintah Provinsi Riau

16 Maret 2010

Bahasa Umum Digunakan di Riau

utamakan Bahasa Melayu Bahasa yang umum, banyak digunakan di RiauBahasa menunjukkan budaya. Riau dikenal dunia sebagai pusat budaya melayu di Indonesia terlepas diakui atau tidaknya status itu. Maka tentu para pendatang, wisatawan yang datang ke bumi lancang kuning akan mencari budaya tersebut, budaya melayu, berarti mereka mencari bahasa.

Bahasa apa yang umum digunakan di Riau? Bahasa Melayu kah? Jika berkaca dari "pusat budaya melayu" sudah barang tentu jawabannya adalah benar. Tapi mari kita lihat rincian peta penggunaan bahasa-bahasa di Riau.

Pekanbaru
Kota Pekanbaru tak ubahnya Jakarta yang heterogen. Bisa dikatakan pula bahwa tidak ada bahasa daerah tertentu mendominasi kota. Bahasa Melayu? Tidak terlalu banyak orang menggunakan bahasa melayu. Malahan lebih banyak orang berbahasa ocu.

Mengenai Bahasa ocu, belum ada riset resmi darimanakah asal bahasa ocu ini. Apakah lebih dekat dengan bahasa Melayu kerajaan Riau-Lingga atau bahasa Minangkabau. Jika anda bertanya ke beberapa orang ocu, maka anda akan menemukan pengakuan beragam. Ada yang mengaku ocu itu bahasa melayu tapi yang lain berkata ocu lebih dekat ke bahasa minangkabau, Bahasa kerajaan Pagaruyung.

Bisa diambil kesimpulan bahasa ocu lah yang berkuasa di ibukota provinsi Riau ini. Bisa dilihat dari posisi kota sendiri, diselubungi oleh Kabupaten Kampar, rumahnya orang ocu. Tapi jika anda pergi ke pasar-pasar tradisional jangan harap ada bahasa melayu disana, karena bahasa pasar di Pekanbaru adalah bahasa minang.

Kampar
Jelas, hampir 90 persen orang-orang kabupaten Kampar menggunakan bahasa ocu.

Rohul Daerah ini memiliki bahasa yang tak jauh beda dengan bahasa ocu dan minang. Bahasa umum digunakan kabupaten ini disebut juga bahasa Pasir (Pasir Pengaraian).

Rohil
Inilah daerah yang kuat bahasa melayunya karena betul-betul berada di pantai timur Sumatera. Namun etnis Batak dan Tiong Hoa juga tidak sedikit di-daerah-ini.
Kuansing
Bahasa disini apa yang banyak orang bilang bahasa Taluk atau bahasa Taluk Kuantan. Bahasa Taluk nyaris sama dengan bahasa Ocu hanya berbeda di beberapa suku kata. Namun bahasa taluk juga dekat dengan bahasa minang karena memang daerah ini dekat dengan wialayah minangkabau, Sumatra Barat. Lihat persamaan mitologi antara ketiga bahasa dibandingkan bahasa Melayu (Johor-Riau/Riau-Lingga):
Melayu: Parit
Ocu: Bondau
Taluk: Bondar
Minangkabau: Banda

Siak, Meranti, Bengkalis, Pelalawan, Indragiri Hulu dan Hilir
Jelas sekali daerah-daerah diatas didominasi oleh bahasa melayu. Ada empat kerajaan yang pernah berdiri disini: Siak, Indragiri, dan Pelalawan tentu semuanya itu tidak lepas dari pengaruh Riau-Lingga.

Walaupun dikuasai satu bahasa, Melayu, tapi untuk dialek setiap daerah berbeda-beda. Namun bahasa-bahasa lainnya seperti banjar, bugis, jawa juga tidak kecil jumlahnya di daerah-daerah tersebut. Selain itu bahasa etnis Tiong Hoa juga cukup besar jumlahnya terutama di daerah-daerah tepi sungai dan pesisir pantai timur Sumatera seperti Inhil, Bengkalis dan Meranti.

Nah.. Sudah jelas bukan pemetaan bahasa bahasa yang umum, banyak digunakan di Riau. Namun perlu diingat tulisan ini walaupun bisa dijadikan referensi anda sebagai penambah informasi dan wawasan namun, tidak bisa diajadikan referensi ilmiah. Karena tulisan ini murni analisa subyektif seorang Melayu, anak jati Riau.
--------------------------------------
Bahasa Umum Digunakan di Riau
Hendrawan
Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris UIN Riau
Menguasai Bahasa Melayu, Ocu, Minang dan Jawa.

15 Maret 2010

Bioskop 3D (Tiga Dimensi) di Pekanbaru

Bioskop 3D Tiga 3 Dimensi di Kota Pekanbaru, RiauBaru beberapa waktu lalu seorang nara sumber XpresiRiau.Com menyatakan bahwa di Pekanbaru tidak ada terdapat bioskop tiga dimensi (3D), oleh karenanya agar dapat menonton film 3 Dimensi terdekat harus pergi ke kota Medan.

Hmm.. itu dulu, saat ini bioskop, tempat nonton film 3 Dimensi sudah ada di Pekanbaru, bahkan sudah tayang hampir seminggu. Dimana tempat nonton film 3D itu? Baca kutipan dari Harian Riau Pos berikut.


Berawal dari tingginya tingkat penasaran masyarakat, maka hadirnya film 3 Dimensi (3D) merupakan petualangan baru. Film yang ditawarkan adalah disaksikan dengan menggunakan kacamata khusus 3D, sehingga membuat efek yang dirasakan saat menonton. Seolah membuat gambar yang ada dalam filmnya seperti keluar tepat berada di depan mata kita.

SENSASI tersebut dapat disaksikan di Movie Box 3D yang ada di Mal Ska. Setiap penonton yang menyaksikannya dijamin berteriak histeris, dan setelah keluar movie box mereka merasa puas.

Namun sayang Movie Box 3D tidak beralam-lama di kota Pekanbaru. Operator 3D, Abdul Haris (36), pihaknya hadir di Pekanbaru ini dengan sistem roadshow, selama lima bulan. Dan jika sudah kurang peminatnya maka akan pindah kekota lainnya.

Yah, padahal pada masa weekend peminatnya di Pekanbaru membludak. Mudah-mudahan kota Pekanbaru secepatnya memiliki bioskop 3D permanen. Amin...

12 Maret 2010

Lowongan PT.Sampoerna Telekomunikasi Indonesia Riau

Lowongan Kerja PT.Sampoerna Telekomunikasi Indonesia Wilayah RiauAda kesempatan bagi Anda pencari lowongan kerja di Pekanbaru, Riau. PT.Sampoerna Telekomunikasi Indonesia (STI) Wilayah Riau membuka lowongan baru 2010 untuk menempati posisi : CODS (Ceria Officer Data service)

Dengan requirment lowongan sebagai berikut :
1. lulusan SMU sederajat.
2. Berdomisili di Riau.
3. Mempunyai Kendaraan Roda dua & Sim C.
4. Mengenal computer dan Internet.
5. Pekerja Keras dan Lancar dalam berkomunikasi .
6. berpenampilan rapi serta mampu bekerja dengan Team.
7. Bersedia mengikuti Training.

Penghasilan :
1. Gaji Pokok.
2. Insentif dan bonus.

Kirim data dan CV lamaran kerja anda kepada Bpk.MUSLICHIN d/a PT.Sampoerna Telekomunikasi Indonesia, alamat JL:Sudirman komp.sudirman square blok a3 pekanbaru / KOPEGSEL (koperasi Pegawai Sampoerna Telekom ) JL:Paus no 21 a Pekanbaru . 500 meter dari simp jl blimbing. Tulis di sebelah kiri amplop Cods . Atau bisa hubungi CP : 0828 8300 1617/0813 78772622
--------------
Lowongan Kerja PT.Sampoerna Telekomunikasi Indonesia Wilayah Riau

09 Maret 2010

Dukung Edo Menuju Indonesian Idol 2010!

Edo, Yanto Alamsyah Kontestan Indonesian Idol dari Riau 2010Edo, atau bernama lengkap Yanto Alamsyah akhirnya mendapatkan Golden Ticket guna mengahadiri panggung spektakuler Indonesian Idol 2010 di Jakarta. Edo dengan peserta lainnya akan berjuang merebut posisi final Indonesian Idol 2010 yang ditaja oleh stasiun Tv swasta, RCTI.

Edo adalah kontestan Indonesian Idol audisi Medan yang-merupakan orang Riau. Dengan berhasilnya edo menyingkirkan ribuan saingannya di Medan - padahal Edo sendiri asal Pekanbaru, Riau - hendaknya dapat membuka mata penyelenggara pencari bakat seperti Indonesian Idol atau yang lainnya, bahwa di Riau khususnya Pekanbaru masih banyak bakat-bakat terpendam.

Jalan Edo menuju Indonesian Idol 2010 masih panjang, untuk menang bujang yang sehari-harinya suka mengamen di bus-bus kota Pekanbaru ini butuh dukungan dari kita orang-orang Riau khususnya.

Bagaimana mendukung Edo?
Banyak bantuan yang bisa diberikan kepada Edo, mulai dari moril sampai materil. Maka jangan lupa saksikanlah acara Indonesian Idol agar kita bisa bersama-sama medukungnya selalu. Untuk anda yang serius mendukung perjuangan anak jati Riau di pentas nasional, maka silakan kontak dibawah-ini:
JL.Ahmad Yani Pekanbaru
085271404344/081365711115/081374505873
Atas nama Andi Dipo

02 Maret 2010

Rumah Adat Daerah Riau

Rumah Adat Daerah Riau - Sebenarnya tidaklah bisa disebut rumah adat Riau, namun disebabkan oleh Riau identik dengan ciri ciri Melayu, maka Rumah adat Riau adalah rumah adat Melayu. Ditambah pula Riau-ini terdapat banyak sungai maka setiap sungai itu beda pula beradaban serta adatnya walaupun banyak terdapat persamaan.

Secara umum ada 5 jenis rumah adat Melayu Riau:
* Balai Salaso Jatuh,
* Rumah Adat Salaso Jatuh Kembar,
* Rumah Melayu Atap Limas,
* Rumah Melayu Lipat Kajang dan
* Rumah Melayu Atap Lontik.

Bentuk rumah tradisional daerah Riau pada umumnya adalah rumah panggung yang berdiri diatas tiang dengan bangunan persegi panjang. Dari beberapa bentuk rumah, semuanya hampir serupa, baik tangga, pintu, dinding, susunan ruangannya identik, kecuali rumah lontik yang-mendapat pengaruh Minang.

- Rumah Lontik/Lancang (Kampar)
rumah adat riau rumah lontik kamparRumah lontik yang dapat juga disebut rumah lancang karena rumah ini bentuk, ciri atapnya melengkung keatas, agak runcing seperti tanduk kerbau. Sedangkan dindingnya miring keluar dengan hiasan kaki dinding mirip perahu atau lancang. Hal itu melambangkan penghormatan kepada Tuhan dan-sesama. Rumah adat lontik diperkirakan dapat pengaruh dari kebudayaan Minangkabau karena kabanyakan terdapat di daerah yang berbatasan dengan Sumatera Barat. Tangga rumah biasanya ganjil.

- Balai Salaso Jatuh

rumah adat melayu riau selaso jatuh kembarBalai salaso jatuh adalah bangunan seperti rumah adat tapi fungsinya bukan untuk tempat tinggal melainkan untuk musyawarah atau rapat secara adat. Sesuai dengan fungsinya bangunan ini mempunyai macam-macam nama antara lain : Balairung Sari, Balai Penobatan, Balai Kerapatan dan lain-lain. Bangunan tersebut kini tidak ada lagi, didesa-desa tempat musyawarah dilakukan di rumah Penghulu, sedangkan yang menyangklut keagamaan dilakukan di masjid.

Ciri - ciri Balai Salaso Jatuh mempunyai selasar keliling yang lantainya lebih rendah dari ruang tengah, karena itu dikatakan Salaso Jatuh. Semua bangunan baik rumah adat maupun balai adat diberi hiasan terutama berupa ukiran.

Puncak atap selalu ada hiasan kayu yang mencuat keatas bersilangan dan biasanya hiasan ini diberi ukiran yang disebut Salembayung atau Sulobuyung yang mengandung makna pengakuan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Artikel rumah adat Riau ini terlalu singkat atau mungkin kurang lengkap. Bagi Anda yang-lebih tahu mengenai seluk arsitektur rumah adat silakan dilengkap, apabila terdapat khilaf dipersilakan perbaiki.

Banyak Dibaca