18 April 2010

Riau Rekrut 50 Praja IPDN

IPDN Pekanbaru, Riau Terima, Rekrut 50 Praja, Murid Baru 2010 KESEMPATAN luas bagi siswa di Riau tahun 2010 yang ingin belajar di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). Provinsi Riau mendapatkan kuota penerimaan siswa praja IPDN sebanyak 50 orang.

Peningkatan jumlah calon praja ini sebanyak dua orang dari tahun 2009. Bagi mereka yang ingin masuk menjadi calon praja bisa mendaftar 19-23 April 2010. Berkas lamaran bisa diserahkan di masing-masing Badan Kepegawaian daerah (BKD) masing-masing tempat tinggal.

Kepala BKD Riau, Zaini Ismail mengatakan, persiapan sudah dilakukan dengan baik oleh BKD Riau bersama Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau, Wan Syamsir Yus
Perekrutan langsung dilakukan tim BKD Riau. Namun dalam pelaksanaannya dikordinasikan dengan Kementrian Dalam Negeri RI.

Hanya saja, kata dia, seleksi kelengkapan persyaratan pelamar calon praja dilakukan pihak kabupaten/kota. Mereka dinyatakan lulus dikirim kepada provinsi untuk menjalani tes lanjutan.

17 April 2010

Penangkaran Ikan Arwana 500 Milyar di Pekanbaru

Berkunjung ke PT Salmah Arowana Lestari di Muara Fajar (1)
Dijaga Ketat, Jadi Buah Bibir Kasus Markus


Nama PT Salmah Arowana Lestari (SAL) beberapa waktu belakangan begitu santer terdengar, terutama ketika mantan Kabareskrim Polri, Komjen Pol Susno Duadji, mengungkap perihal dugaan praktik makelar kasus yang sempat ditangani Mabes Polri.

Apa yang ada di perusahaan itu serta bagaimana kondisinya saat ini? Berikut hasil penelusuran Riau Pos di perusahaan yang beroperasi di Desa Muara Fajar Kecamatan Rumbai, Pekanbaru tersebut, Jumat (16/4).

Tembok beton tinggi di Jalan Ikan Parang itu menjadi pagar pembatas antara areal PT Salmah Arowana Lestari (SAL) dengan perkebunan masyarakat di sekitarnya. Udara yang sejuk serta rerimbunan pohon hijau seakan menghilangkan kesan kondisi udara Kota Pekanbaru yang panas terik.

Kawasan Jalan Ikan Parang ini memang sejuk, di kanan kirinya banyak ditanami pepohonan peneduh, walaupun ada juga beberapa kawasan sudah ditanami masyarakat dengan tanaman palawija seperti mentimun, kacang panjang, dan sayuran lainnya. Namun, di sekitarnya, jarang terlihat pemukiman warga. Hanya ada satu dua yang terlihat, itupun lebih banyak tersembunyi di balik rerimbunan perkebunan sawit yang juga banyak terlihat di kawasan itu.

Jalan Ikan Parang ini terletak di pertigaan Jalan Ikan Kayangan yang berada sekitar tiga kilometer dari KM 22,5 ruas Jalan Lintas Pekanbaru-Minas. Karena banyak cabang jalan, Riau Pos lebih banyak bertanya kepada warga tentang lokasi perusahaan milik pengusaha bernama Anuar Salmah atau yang biasa dipanggil Amo itu.

Begitu tiba di pintu gerbang milik perusahaan yang di depannya terpampang relief ikan arwana berwarna hijau keemasan, suasana memang sedikit berbeda. Beberapa orang petugas keamanan langsung bertanya. ‘’Mau ke mana

Bang?’’ tanya mereka dengan wajah sedikit curiga.
Begitu disebutkan Riau Pos, mereka segera membuka gerbang berwarna hijau kebiru-biruan tersebut. ‘’Tadi kami sudah diberi tahu kalau Riau Pos mau kemari. Silahkan,’’ ucap salah seorang petugas jaga. Sekitar 400 meter pintu gerbang dilalui, tidak terlihat banyak hal yang istimewa, apalagi bila dikaitkan dengan dugaan makelar kasus (markus) dengan nilai lebih ratusan miliar rupiah sebagaimana yang diungkapkan Susno saat membongkar dugaan praktik haram di tubuh kepolisian tersebut.

Jalannya semen, sebagian sudah pecah-pecah. Ada bagian tepat di depan pos jaga dalam yang besi angker corannya sudah lepas. Sampah dedaunan berserakan di sepanjang jalan. Beberapa orang pemuda yang berperilaku seperti petugas jaga serta beberapa ekor anjing menjadi temuan pertama. Selanjutnya seorang petugas keamanan mengarahkan untuk menuju ke kantor perusahaan yang terletak sekitar 800 meter dari gerbang masuk.

Tak berapa menit, penanggung jawab personalia PT SAL bernama Ida Bagus Endra Murti datang menyambut. ‘’Maaf Pak, tadi mungkin agak ketat di pintu masuk. Terus terang, kami masih trauma dengan informasi yang berkembang tentang perusahaan kami. Tapi karena tadi Pak Jhoni (Jhoni Riyanto SH, kuasa hukum PT SAL, red) mengizinkan Riau Pos masuk, makanya kami terbuka,’’ sebut lelaki yang awam dipanggil Indra ini.

Beberapa waktu belakangan, PT SAL memang menjadi ramai dikunjungi awak media. Ada yang hendak mengambil gambar, ada juga yang hendak mendapatkan konfirmasi kebenaran terhadap informasi yang berkembang. ‘’Ya, karena itu juga, makanya kami agak sedikit hati-hati,’’ sebut lelaki yang sudah bekerja di perusahaan ini semenjak tahun 2002 lalu itu.

Kebetulan, pada saat itu aktivitas packing untuk pemesanan sekitar 200 ekor ikan arwana ke Malaysia sedang dilakukan. Ada sekitar 12 orang bertugas memindahkan ikan berukuran 12 sentimeter tersebut dari kantong-kantong besar ke kantong kecil. Selanjutnya, kantong-kantong yang sudah diisi oksigen tersebut dimasukkan lagi ke dalam kotak stereoform berwarna putih yang sudah dilapisi es dan selanjutnya dimasukkan ke dalam kotak karton berwarna coklat dan langsung dinaikkan ke dalam truk pengangkut yang hendak membawa ikan-ikan tersebut ke perusahaan kargo yang ada di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.

Sangat sederhana sekali, prosesnya hanya butuh sekitar 15 menit sebelum diangkut. Karena itulah, sebut Indra, di perusahaan dengan omzet miliaran rupiah tersebut, tidak perlu banyak-banyak karyawan. ‘’Cuma sekitar 39 orang saja seluruhnya,’’ sebut dia.

Selain petugas packing, juga ada petugas pemeliharaan yang kesehariannya berperan memantau perkembangan ikan-ikan dengan kualitas ekspor yang dipasarkan ke negara Asia Tenggara ini.
PT Salmah Arowana Lestari ini beroperasi di atas areal seluas 126,61 hektare. Dengan lahannya yang luas tersebut, PT SAL mempunyai tak kurang dari 130 kolam pembiakan yang masing-masingnya berukuran 15 x 65 meter persegi dengan kedalaman sekitar 1,5 meter.

Di dalam masing-masing tambak tersebut, hanya bisa diisi oleh 45 ekor indukan ikan arwana yang rata-rata panjangnya sekitar 50 sentimeter. Tidak banyak ikan yang dipelihara di dalam tambak-tambak tersebut, karena memang arwana adalah spesies ikan yang pertumbuhannya sangat dipengaruhi oleh kestabilan ekosistem dan lingkungan. ‘’Kalau kita masukkan satu kolam lebih dari jumlah itu, pembiakannya buruk, makanya di dalam tiap kolam hanya ada 45 ekor indukan baik itu jantan maupun betina, itupun kita tak tahu berapa ekor jantan dan berapa ekor ikan betinanya,’’ papar Indra.

Selain itu, kadar keasaman di tanah dan air juga sangat berpengaruh terhadap kesehatan ikan. Bila PH-nya kurang atau lebih dari PH standar 6,3, maka kesehatan ikan bisa terganggu. Untuk menjaga itu juga, tak heran bila seluruh kolam yang sistem pengairannya menggunakan pola reservoir untuk air masuk dan keluar selalu dibersihkan. ‘’Kalau sudah kotor saja, langsung dibersihkan, karena kalau tidak, ikan bisa sakit karena terserang kutu jarum,’’ ungkap Indra yang mengetahui banyak hal perihal penangkaran arwana ini karena setiap hari berkutat dengan teknis pemeliharaan lima spesies ikan arwana PT SAL.

Begitupun soal ikan yang sakit, jelas dia, bila ditemukan, harus segera dipisahkan dan segera diobati. Pasalnya, bisa berpengaruh terhadap kesehatan ikan-ikan lainnya di dalam kolam. Ikan arwana ini unik, karena untuk melihat mana jantan dan betinanya tidak bisa dilakukan. Bila pada ikan-ikan lain, kelaminnya bisa terlihat, maka pada arwana tidak terlihat sama sekali.

Karena itu juga, sebut Indra, dari 45 ekor ikan yang dimasukkan ke dalam tambak, sangat sedikit yang bisa langsung berkembang biak dan mempunyai anak. ‘’Dalam satu tambak itu, kalau ada dua atau tiga pasang saja yang bisa bertelur, itu sudah bagus, karena, memang arwana spesies yang sulit untuk berkembang biak,’’ papar dia lagi.

Per induk yang hamil, bisa menghasilkan sekitar 40 telur yang akan menjadi anak ikan. Setiap kali akan dipanen, yang ditangkap adalah induknya, karena, biasanya induk mengeramkan anak atau telurnya di dalam mulut.

Sepanjang mata memandang, areal tambak ikan arwana milik PT SAL ini terbentang hingga perbatasan Tahura Sultan Syarif Hasyim. Seluruhnya sudah dipagar besi dan beton, sedangkan di setiap penjurunya, didirikan bangunan berbentuk rumah pondok yang bila dilihat ukurannya lebih mirip sebagai bangunan pengawas.

Kalau siang hari, disebutkan Indra, memang tidak ada petugas jaga. Yang ada hanya petugas pemeliharaan yang berputar dua kali sehari untuk memberi makan ke kolam-kolam pembiakan. Tapi, kalau malam hari, biasanya ada yang mengawasi, baik untuk antisipasi pencurian maupun masuknya binatang yang bisa mengganggu seperti biawak, ular maupun burung elang serta burung hantu.

Pengawasan yang demikian ketat, pastinya bukan hal yang tidak lazim bagi perusahaan penangkaran arwana. Karena, setiap ekor ikan yang aktivitas jual-belinya diawasi oleh Kementerian Kehutanan melalui Direktorat Jendral Perlindungan Sumberdaya Alam ini juga punya nilai ekonomis yang tinggi.

Per ekor ikan yang sudah berukuran 12 centimeter saja, harga jualnya bisa mencapai Rp1 juta. Apalagi bila dikaitkan dengan indukan. ‘’Wah, kalau itu, biasanya kita tak bisa bilang dalam angka, karena itulah modalnya. Kalau dijual, berarti kita sudah kehilangan aset besar,’’ sebut Diego Ananta (putra Amo, red), Direktur Operasional PT SAL yang kebetulan pada saat itu sedang mempersiapkan aktivitas pengiriman pesanan arwana ke Malaysia.

Bagi perusahaan penangkaran arwana, Diego juga menjelaskan, biasanya tidak akan mau menjual indukan. Begitu mahalnya, sehingga tidak bisa dihitung dalam bentuk uang. Hanya anak-anak arwana dengan ukuran 12 centimeter ke atas saja yang diperjualbelikan.

Diego sendiri enggan menyebutkan berapa banyak produksi ikan yang dihasilkan oleh perusahaan yang menurut sejumlah produsen penangkaran arwana itu merupakan penangkaran arwana terbesar di Asia Tenggara. ‘’Soal jumlah produksinya relatif, tergantung dari perkembangbiakan di kolam. Hanya saja, biasanya, per harinya ada pembiakan 30-60 ekor dan jumlah tersebut yang distok untuk memenuhi permintaan konsumen antar negara,’’ jelas Diego.

Indra secara terpisah menjelaskan pula, dengan rata-rata 30 ekor per induk setiap hari dengan rata-rata jumlah pembiakan dua sampai tiga ekor induk per hari, diperkirakan dalam satu bulan, jumlah produksinya bisa mencapai 2.400 ekor. ‘’Kalau jumlah uangnya saya tak bisa sebut, tapi dihitung-hitung saja sendiri,’’ pungkas lelaki berdarah Bali yang sudah lama bermukim di wilayah Riau ini sambil tertawa.

Seluruh ikan yang diperjualbelikan oleh PT SAL merupakan komoditas ekspor. Karena itulah, sangat jarang ikan-ikan yang dihasilkan dari pemijahan dan pengembangbiakan di kolam Muara Fajar ini dipasarkan di wilayah Riau. ‘’Satu dua mungkin ada, tapi semuanya punya sertifikat dan bayar pajak kepada pemerintah,’’ sebut Diego.(bersambung)

Riau Pos

08 April 2010

Geisha Band Pulang Kampung

Geisha Band Diarak Keliling Kota PekanbaruDiarak Keliling Kota
Sebagai grup musik papan atas, Geisha Band membuat bimbang para penggemarnya di Kota Pekanbaru, karena Geisha memang jarang pulang kampung ataupun konser. Hal ini membuat timbulnya spekulasi bahwa Geisha bak kacang lupa kulitnya.

Malam ini Kamis 8 April 2010, sekitar pukul 17.00 WIB, Geisha Band akan tampil kembali di kota kelahirannya dalam acara Sumatra's Roadshow Live Concert Kartu As Soundblasz di Arena Purna MTQ Jalan Jend Sudirman.

Pada awalnya, Geisha Band adalah band lokal di kota Pekanbaru. Geisha kala itu hanya terkenal sebatas dimata anak-anak SMA serta Radio kota Bertuah. Kini Band yang-digawangi oleh Momo (vocal), Roby (guitar/leader), Aan (drum), Amek (keyboard) dan Bernard (bass), sudah menjadi salah satu band paling populer di tanah air. Maka pulang kampung mereka kali ini, langsung diarak keliling kota. Sontak hal-ini disambut antusias dan dielu-elukan oleh para penggemarnya.

Walaupun bukan konser pertama kali di daerah asalnya, diprediksi penonton akan membludak dalam seputaran Anjungan Seni Idrus Tintin. Jadi, bagi anda penggemar Geisha Band jangan lewatkan suara merdu Momo, ayo datang!

07 April 2010

Festival Film Pekanbaru 2010

Kine Wakref UIR In Action: Marpoyan Pekanbaru Film Festival 2010

Marpoyan Pekanbaru Film Festival adalah Merupakan Festival Film yang Pertama Di adakan Oleh Komunitas Film Pekanbaru Kine Wakref UIR.

Marpoyan Pekanbaru Film Festival Mempunyai konsep Festival film Non Kompetisi dengan Memutarkan Film-Film Peserta Yang Mengikuti dan pada pemutaran nanti akan di nilai oleh penonton untuk mendapat film mana yang menjadi film faforit, film terpuji, yang semua nya di nilai oleh penonton dengan mengisi angket yang diberikan oleh panitia saat pengambilan tiket,
Bagi Teman-teman Komunitas Film semua kami harapkan bantuan dan dukungan nya. Kirimkan Film Teman-teman untuk dapat mengikuti Marpoyan Pekanbaru Film Festival 2010.

Adapun dikarenakan sesuatu hal dan permintaan dari teman-teman serta hasil rapat panitia maka Festival akan di laksanakan pada tanggal 5 hingga 6 April 2010.

Penerimaan Peserta dan pendataan Peserta Festival
Paling Lambat Film Peserta yang Ikut di terima Oleh Panitia tanggal 29 Maret 2010

Syarat Pendaftaran Festival Film :
1. Tema film umum.
2. Peserta adalah umum.
3. Durasi maksimal 30 menit (termasuk credit tittle).
4. Katagori film : fiksi, Vidio art, dokumenter.
5. Keikutsertaan bersifat gratis.
6. Film dikirim dengan bentuk 2 keping (dvd/vcd/vcd & dvd).
7. Peserta boleh mengirim lebih dari 2 karya dengan catatan dikirim dalam amplop terpisah dan melengkapi semua persyaratan.
8. Film bukan merupakan film industry/ perusahaan/ iklan TV/ iklan layanan masyarakat.
9. Wajib menggunakan subtitle dengan menggunakan bahasa Indonesia bagi film yang menggunakan bahasa lokal/asing.
10. Menggunakan materi film yang berasal dari pihak lain, seperti musik, wajib disertai surat izin dari pihak terkait.
11.Musik /lagu dan materi lainnya (foto, kliping, grafis, dll) yang digunakan dalam film tidak boleh menggunakan milik orang lain, kecuali ada ijin tertulis dari pembuatnya.
12.Hak cipta karya tetap menjadi milik peserta. Khusus untuk kepentingan publikasi festival, penyelenggara dapat menggunakan materi foto dan/atau video karya peserta, sebagian maupun utuh, khususnya untuk ditampilkan di Marpoyan Pekanbaru Film Festival.
13. Film yang tidak memenuhi persyaratan tidak akan di screeningkan.
14. Karya yang dikirim akan menjadi data base Panitia Festival
15. Formulir pendaftaran dapat diperoleh di :

Formulir dapat di ambil ( unduh/dowload) di blog. kinewakrefUir.blogspot.com
atau di http://www.uir.ac.id pada kolom popular
Kirimkan Ke: Komplek Dokagu UIR Blok C/26 Jalan Kaharuddin Nasution Marpoyan Pekanbaru 28284

03 April 2010

Kantor Camat Siak Termegah

Kantor camat Siak Sri Indrapura RiauGEDUNG Kantor Camat Siak senilai Rp3,2 miliar lebih dan diklaim termegah se-Indonesia, yang beralamat di Jalan Balai Kayang, Kelurahan Kampung Dalam, Rabu (31/3), diresmikan pemakaiannya oleh Sekda Drs H Adli Malik.

Gedung tiga tingkat yang dibalut kaca di bagian dinding luarnya membuat masyarakat yang hadir dalam peresmian itu terkagum-kagum.

Sehingga Kantor Camat Siak ini diklaim sebagai Kantor Camat termegah se-Indonesia. Apalagi model dan ornamen bangunan yang serba modern ini bakal menjadi salah satu ikon Kabupaten Siak, setelah Jembatan Siak Tengku Agung Sultanah Latifah dan Masjib Agung Sultan Syarif Hasim di Kompleks Islamic Center.

Peresmian Kantor Camat Siak termegah itu, selain dihadiri Sekda juga dihadiri pimpinan DPRD Siak, kepala dinas, badan, kantor dan Kabag serta anggota Muspida, juga Camat se-Kabupaten Siak.

Sekda Siak Drs H Adli Malik, usai peremian Kantor Camat Siak mengatakan, keberadaan kantor camat yang super megah ini tidak akan ada artinya, tanpa dibarengi pelayanan yang prima. Camat dan staf dituntut harus dapat meningkatkan kinerjanya dalam memberikan pelayan terbaik bagi masyarakat.

Apalagi kata Adli, saat ini masyarakat semakin kritis dan menginginkan pelayanan yang serba cepat. Gedung ini adalah untuk masyarakat, dengan sarana yang bagus diharapkan akan lebih menunjang pelayanan yang bagus pula. ‘’Jangan sampai terjadi, gedung cantik dan indah, pelayanannya malah mengecewakan. Jika perlu pelayananya harus jemput bola dan jangan menunggu di meja,’’ tegasnya.

Ia menyebutkan, kantor camat ini merupakan kebanggan masyarakat Kota Siak, bangunan yang super megah ini mengindikasikan saat ini Siak dalam riak pembangunan yang terus berjalan.

‘’Mari kita dukung pembangunan kabupaten kita ini bersama-sama. Karena pembangunan tanpa ada dukungan masyarakat juga tidak akan ada arti apa-apa, makanya harus sejalan dan berkesinambungan,’’ ungkap Sekda.

Ia berharap, pembanguna kantor camat ini tidak hanya berhenti di Kantor Camat Siak saja, namun akan dilanjutkan dengan pembangunan kantor camat lain. Mungkin tahun depan, Pemkab Siak akan membangun kantor camat baru di Tualang. Kantor Camat Tualang ini juga akan dibangun super megah seperti Kantor Camat Siak.

Sementara itu, Camat Siak Juarman MSi dalam sambutannya mengatakan, pembangunan kantor kecamatan ini bukan didasari keinginan camat, melainkan keperluan yang semakin meningkat seiring dengan dinamika dalam masyarakat. Dengan konsep pembangunan modern ini, diharapkan masyarakat dapat dilayani dengan maksimal dengan paradigma melayani dan mengayomi, bukan sebalinya minta dilayani.

Juarman juga mengatakan, meski dengan hadirnya kantor yang super megah ini, bukan berarti Kecamatan Siak tidak punya kelemahan di sana sini. Karena saat ini Kecamatan Siak masih kekurang staf dan rendahnya SDM tenaga honorer. Makanya untuk mengatasi persoalan ini dalam waktu dekat akan dibenahi bersama-bersama dengan Pemkab.

‘’Ini semua berkat dukungan semua pihak, kita optimis akan meningkatkan pelayanan dengan baik,’’ ucapnya singkat.

Sedangkan Kepala Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Siak, Suntoro SIP di sela-sela peresmian mengatakan, bangunan Kantor Camat Siak ini merupakan bangunan kantor camat termegah se-Indonesia. Bangunan yang didanai sebesar Rp3,2 miliar ini menggunakan APBD Siak tahun anggaran 2009 yang dalam pengerjaannya siap dalam 120 hari. Pembangunan kantor camat ini akan dilanjutkan dengan landskip pada tahun anggaran berikutnya.

Sumber: Riau Pos
Foto: Tribun Kaltim

02 April 2010

Pembangunan Stadion PON Digesa

Pembangunan Stadion Utama PON XVIII Riau 2012Waktu pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII pada 2012 tinggal kurang dari dua tahun lagi, persiapan Riau sebagai tuan rumah terus digesa. Salah satunya adalah pembangunan Stadion Utama PON XVIII 2012 yang berlokasi di Kampus Universitas Riau.

Pemerintah Provinsi menargetkan pada 2009, hanya 16 persen bangunan fisik tuntas. Nyata terget mampu dilampaui bahkan, infrastruktur bangunan menjadi tempat pembukaan PON tersebut sudah mencapai 21 persen. Hal ini berdasarkan kunjungan Banggar DPR RI ke lapangan. Berikut laporan Harian Riau Pos.

‘’Ini merupakan percepatan yang sangat baik. Dan saya yakin, sebelum pelaksanaan atau tepat pada waktunya pembangunan stadion utama ini akan tuntas. Tapi tetap perlu kita perhatikan anggarannya,’’ terang Gubernur Riau HM Rusli Zainal kepada Riau Pos Rabu (31/3) di sela kunjungan tersebut.

Sementara itu, terget serapan anggaran pada 2009 juga meningkat, dari Rp116 miliar menjadi Rp214 miliar. Adapun bangunan yang saat ini sudah mulai terlihat bentuk fisik dan rangkanya adalah tiang pancang, tribun utara dan selatan serta pembangunan parkir setra pengerasan jalan akses masuk ke lokasi.

Sementara itu Gubri optimis hingga akhir 2010, pembangunan Stadion bisa mencapi 65 persen. Sementara anggaran yang diserap hingga akhir tahun ini setidaknya mencapai Rp558 miliar.

Foto: Riau Pos Edisi Cetak

01 April 2010

Markis Kido/Hendra Ikuti Sirnas di Pekanbaru

markis kido-hendra setiawan di PekanbaruPengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Riau dipercaya Pengurus Besar (PB) menyelenggara Sirkuit Nasional (Sirnas)Bulutangkis Regional V, 13-17 April 2010. Iven ini dipastikan diikuti Markis Kido/Hendra Setiawan.

Sirnas kali ini merupakan keikutsertaan pertama pasangan pemenang medali emas di Olimpiade Beijing 2008 pada kejuaraan berskala nasional. Sebab, sebelumnya, ketika berstatus sebagai pemain Pelatnas, mereka sudah tak mengikuti iven-iven lokal selain Kejurnas.

Tak hanya dua mantan pebulutangkis ganda nomor satu dunia tersebut, iven yang akan dilaksanakan di Gelanggang Remaja dan Lapangan IKTS Tanjung Datuk ini juga diikuti mantan atlet Pelatnas lainnya seperti Fauzi Adnan dan Alamsyah.

Selain pebulutangkis nasional, atlet dari negara luar yakni dari Cina dan Brunei juga telah mendaftarkan diri. ‘’Peserta membludak jumlahnya ada sekitar 748 orang, termasuk Markis/Hendra serta atlet dari Cina dan Brunei,’’ ujar Sekretaris Panpel, Adri kepada Riau Pos, Rabu (31/3).

Secara rinci pesertanya terdiri dari 71 klub yang mengirim 448 untuk partai tunggal dan 299 untuk partai ganda/campuran. Drawing iven yang memperebutkan hadiah total Rp190 juta ini akan dilakukan di Jakarta pada 5 April mendatang. ‘’Undian di PB PBSI karena data atlet yang di- seeded ada di sana,’’ ujar Adri.

Panitia juga membagi pertandingan menjadi empat kategori yakni Pemula (14 tahun ke bawah) hanya mempertandingkan nomor tunggal pa/pi, Remaja (14-16 tahun) yang mempertandingkan nomor tunggal, ganda campuran pa/pi, Taruna (14-19 tahun) mempertandingkan nomor tunggal, ganda campuran pa/pi serta Dewasa (20 tahun ke atas) yang mempertandingkan semua nomor.

Untuk penyisihan kategori pemula dan remaja pertandingan akan dipusatkan di Lapangan IKTS Jalan Tanjung Datuk setelah itu baru dipindahkan ke Gelanggang Remaja Jalan Sudirman. Sementara kategori taruna dan dewasa digelar di Gelanggang Remaja sejak awal hingga final.

Menurut Adri, Sirnas ini akan dijadikan PB PBSI sebagai ajang untuk memantau atlet bulutangkis yang bisa dimasukkan dalam Pelatnas di Jakarta. Makanya, atlet Pelatnas dipastikan tidak boleh ikut iven ini. ‘’PB memberikan kesempatan atlet baru untuk berkembang,’’ ujar pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Umum PBSI Riau ini.

Sementara itu, mulai seri ketiga, akan ada inovasi. Para penggemar bulutangkis yang tak sempat datang langsung, bisa memantau hasilnya melalui live score di situs resmi ajang itu.

Sumber: Riau Pos

Calon Bupati Inhu 2010 Yang Sah

Calon Bupati Inhu 2010-2014Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) akhirnya menetapkan empat pasang calon bupati/wakil bupati yang akan bertarung di Pilkada Inhu Juni 2010 mendatang. Keputusan ini berdasarkan hasil pleno tertutup yang digelar KPU Inhu Rabu (31/3) pukul 13.00-15.00 WIB.

Rapat tersebut dipimpin Ketua KPU Inhu, Alfian Rahman, dan dihadiri Sekretaris Watno SSos, plus anggota KPU Ir Hendri A Saleh, Julpahri, Muhammmad Amin dan Yusran. Keempat pasangan calon bupati/wakil bupati itu adalah Ametrib Japraja-Zulfahmi Adrian, Mujtahid Thalib-Marjohan Yusuf, Tengku Razmara-Herawati dan Yopie Arianto-Harman Harmaini.

‘’Hasil penetapan pasangan calon pada pleno tertutup ini juga akan kami sampaikan kepada masing-masing calon hari ini (kemarin, red),’’ ungkap Ketua Pokja Pendataan dan Pemuktahiran KPU Inhu, Ir Heri A Saleh kepada Riau Pos usai rapat pleno tertutup di Kantor KPU Inhu.

Dikatakannya, semua calon dipastikan lolos tanpa ada catatan. Semua calon lolos secara terang dan dengan berkas yang lengkap. ‘’Keputusan kita ambil setelah semua berkas diteliti secara baik,’’ ujarnya.

Menurut jadwal, direncanakan KPU akan melakukan penetapan nomor urut calon pada 3 April mendatang. Penetapan ini akan dilakukan secara terbuka sehingga bisa diketahui nomor urut tiap peserta secara pasti. ‘’Untuk pengambilan nomor urut para calon nantinya dilakukan serentak tidak antre satu per satu, Jadi nomor diambil secara bersamaan, setelah sebelumnya diaduk oleh masing-masing pasangan calon,’’ jelasnya.

Sumber: Harian Riau Pos

Banyak Dibaca