28 Juli 2009

Rusli Zainal Sang Visioner Sudah Masuk Fase Akhir

Kontes SEO yang diadakan oleh Komunitas Blogger Pekanbaru, Blogger Bertuah sudah hampir masuk fase akhir. Ada beberapa titik posisi yang seperti sudah baku dimana posisi yang ditempati khususnya pemuncak kontes SEO Rusli Zainal Sang Visioner ini sulit untuk jatuh atau turun.

Artinya, bakal calon pemenang sudah terlihat, dan calon-calon sepuluh besarpun sudah bisa diprediksi, khusunya yang masih kuat bertahan di posisi 10 besar walau terjadi pergolakan turun naik selama tiga minggu terakhir ini.

Dalam kontes SEO semua hal bisa saja terjadi, bisa saja posisi puncak tersingkir dalam hitungan menit atau bahkan pada detik-detik masa penentuan pemenang kontes. Yaitu tepatnya kontes SEO Rusli Zainal Sang Visioner ini berakhir pada 12 September 2009 pukul 24:00 WIB dini hari di hasil pencarian Google.Co.Id

Jadi, khusunya Blogger Bertuah jangan cepat menyerah, masih ada setengah fase lagi untuk berjuang dan memenangkan posisi di hasil pencarian kata kunci Rusli Zainal Sang Visioner, selamat berjuang!

25 Juli 2009

Formasi CPNS Pemprov Riau Disetujui 643 Orang

Formasi kebutuhan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) telah disetujui oleh Menteri Aparatur Negara (Menpan). Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Riau, Zaini Ismail mengatakan, tingkat pendidikan untuk Formasi CPNS lingkungan Pemprov Riau disetujui paling rendah Diploma II. Sementara ini, menpan masih menetapkan penerimaan CPNS akan dibuka pada September 2009 ini.

"Masalah formasi CPNS 2009 sudah disetujui Meneg PAN. Kemungkinan jika tidak ada aral melintang, September, pembukaan CPNS akan dilakukan,"ungkap Zaini, Selasa (21/7/09) di Pekanbaru.

Menurut Zaini, Menpan menyetujui formasi CPNS 2009 Pemprov Riau sebanyak 650 orang, dengan kebutuhan pegawai honorer sebanyak 443 orang, tenaga teknis 69 orang, guru 39 orang, kesehatan 92 orang. Sebelumnya usulan penerimaan untuk tingkatan SMA juga diberikan kepada Menegpan. Namun batasnya dari Menpan terendah hanya Diploma II. Menteri Aparatur Negara (Menpan) menyetujui formasi CPNS tersebut melalui rapat Formasi CPNS pada 14 Juli 2009 silam tersebut di Jakarta.

Dukung Rusli Zainal Sang Visioner

Sumber: Riauinfo.Com

CPNS Pemprov Riau Diutamakan Untuk Pegawai Honorer

Untuk penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) tahun 2009 di lingkungan Pemprov Riau, akan diutamakan untuk pelamar dari pegawai honorer. Dari 640 kuota yang akan diangkat, 443 orang diantaranya tenaga honorere.

"Sedangkan sisanya sebanyak 197 orang diberikan untuk pelamar umum," ungkap Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Riau Zaini Ismail di Pekanbaru. Dia mengatakan jumlah formasi itu merupakan kuota yang sudah disetujui Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara.

Dia mengatakan lagi, dari jumlah 640 orang yang akan diangkat, 443 CPNS akan direkrut dari tenaga honorer yang dibagi dalam tiga kelompok, yaitu tenaga medis, kependidikan dan tenaga teknis. "Mudah-mudahan tidak ada perubahan, sehingga sekitar September sudah bisa dilakukan pembukaan," ujarnya.

Sedangkan untuk pengangkatan CPNS di tingkat kabupaten/kota diserahkan kepada permintaan daerah masing-masing mengaturnya dan tidak termasuk dalam penerimaan yang dilakukan oleh Pemprov Riau.

Sumber: Riauinfo.Com
Dukung Rusli Zainal Sang Visioner

24 Juli 2009

Anggaran PON, Pusat Kecewakan Riau

Tidak dimasukannya anggaran pelaksanaan PON XVIII tahun 2012 mendatang dalam RAPBN tahun 2010 sangat mengecewakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau. Menindaklanjuti mengenai masalah anggaran ini Pemprov Riau berencana membuat formulasi dan tim khusus melakukan desakan kepada pemerintah pusat.

Wakil Gubernur Riau (Wagubri), H Raja Mambang Mit mengaku sangat kecewa dengan kebijakan tersebut. Sebuah kebijakan yang menurut dia, tidak seharusnya dilakukan pemerintah pusat. Karena, sudah seharusnya Riau mendapatkan bantuan dana PON ini.

‘’Ini memang hanya RAPBN 2010 saja. Kita akan kejar terus anggaran pelaksanaan PON ini. Pemerintah pusat hendaknya membantu,’’ kata Wagubri kepada wartawan, Kamis kemarin, usai mengikuti kegiatan Puncak Peringatan Hari Anak Nasional, di Kantor Gubernur Riau.

Wagubri berpendapat, dengan tidak dimasukannya anggaran pelaksanaan PON dalam APBN bisa memberikan dampak pada persiapannya. Permasalahan ini, sambungnya, perlu pemikiran pemerintah pusat agare menindaklanjutinya.

Kepada DPR RI yang berjanji membantu dan memperjuangkan anggaran PON ini, Wagubri meminta juga bisa merealisasikannya dalam pembahasan anggaran APBN 2010. Dengan adanya koordinasi bersama daerah, dewan, dan departemen yang berkeinginan membantu, dipastikan realisasi dana PON bisa diwujudkan untuk Riau.

‘’Kita berharap DPR RI, khususnya wakil Riau di senayan membantu memperjuangkan dana PON ini pada pembahasan anggaran APBN 2010,’’ harap Wagubri.

Kepala Bapeda Riau, Emrizal Pakis menjelaskan, bantuan dalam pelaksanaan PON bisa saja berupa bangunan main stadium, venus, dan rumah susun mahasiswa (rusunawa) yang akan dipergunakan untuk para atlit.

Emrizal menyebutkan, permasalahan anggaran PON sudah seharusnya bisa dikabulkan pemerintah pusat. Agar pelaksnaan PON bisa berjalan dengan baik nantinya.

Sumber: Riau Pos
Rusli Zainal Sang Visioner

23 Juli 2009

Bengkalis Rebut Emas Perdana PORDA IV

Tuan rumah Bengkalis mengawali kiprah di PORDA VI dengan manis. Mendali emas pertama sukses diraih dari Sepaktakraw putra.

Meksipun Pekan Olahdara Daerah (PORDA) Riau VI baru dibuka pada 25 Juli mendatang, namun sejumlah nomor olahraga sudah dipertandingan, bahkan sudah mulai menyediakan mendali. Tuan rumah Bengkalis sukses merebut mendali emas pertama dari cabang sepaktakraw putra.

Emas perdana Bengkalis berhasil direbut setelah dalam pertandingan tadi pagi, Selasa (21/7/09) di GOR Alam Perkasa Alam Sport Hall, tim Bengkalis mengalahkan regu putra Pekanbaru. Selain berhasil mendulang mendali emas, Bengkalis juga mendapat tambahan mendali perak dari sepaktakraw putri.

Tim Pekambaru juga mendulang dua mendali hari ini. Mendali emas dari sepaktakraw putri dan mendali perak dari sepaktakraw putra.

Selian tim tuan rumah dan Pekanbaru, daerah lain yang juga sukses mendapat mendali hari ini adalah Siak dan Indragiri Hilir, masing-masing mendali perunggu dari sepaktakraw.

Sumber: RiauTerkini.Com
Dukung: Rusli Zainal Sang Visioner

Pusat Janji Bantu Danai PON XVIII di Riau

Pusat membantah tidak bantu mendanai penyelenggaraan PON XVII di Riau. Bantuan tidak diberikan dalam bentuk uang, melainkan pembangunan sarana.

Setelah sempat diberitakan tidak akan memberi bantuan pada Riau untuk menyelenggarakan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-XVIII, pemerintah pusat akhirnya menegaskan komitmennya mendukung bantuan anggaran. Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Ekonomi Keuangan dan Industri (Ekuin) Sri Mulyani saat ditanya wartawan usai membuka Gelar Teknologi Tepat Guna (GTTG) di Pekanbaru, Jumat (19/6/09).

“Gubernur Riau sudah menyampaikan rencana anggaran PON 2012 di Riau untuk infrastruktur, sarana prasarana dan pembangunan main stadion yang sudah dimulai dibangun, namun masih membutuhkan dukungan anggaran pemerintah pusat,” ujar Sri Mulyani yang didampingi Menteri Dalam Negeri Mardiyanto dan Gubernur Riau M Rusli Zainal.

Ditambahkan menteri, dirinya akan merespon permintaan bantuan dana untuk PON di Riau dan pihaknya sedang dalam proses penyusunan APBN perubahan 2009. “Nanti akan dilihat apakah memungkinkan dimasukan dalam APBN-P 2009 , jika tidak bisa di alokasikan dalam APBN-P maka kita masukan anggaran untuk pon itu dalam APBN tahun 2010 dan 2011. Masih ada waktu 2 tahun untuk penganggaran dana PON di Riau,” jelasnya.

Lebih jauh di jelaskan mentri, pihaknya akan mengupayakan seoptimal mungkin dari sumber-sumber dana yang ada pada departemen atau kementrian terkait agar dapat dimasukan untuk bantuan dana PON di Riau.

Sumber: Riau Terkini
Dukung: Rusli Zainal Sang Visioner

17 Juli 2009

Supir Trans Metro Diancam

Warga Pandau Permai Beri Kawalan
Kisruh penolakan terhadap bus Trans Metro Pekanbaru yang memasuki kompleks Perumahan Pandau Permai memasuki babak baru. Belum selesai dengan somasi yang dilakukan Pusat Koperasi Karyawan (Puskopkar) Riau ke Pemko Pekanbaru, kemarin (16/7) beberapa supir bus Trans Metro diancam sekelompok orang saat akan memasuki kompleks perumahan.

Seperti dituturkan sejumlah warga kepada Riau Pos, kemarin, sekelompok orang tak dikenal tersebut menghentikan Trans Metro yang akan masuk ke perumahan. Akibatnya, para penumpang di dalam bus terpaksa diturunkan di depan pintu gerbang perumahan.

‘’Kami dipaksa turun dari bus, bahkan saya dengar mereka mengancam supir dan kondektur. Jika berani masuk, supir akan di pukuli,’’ ujar Siti (43), salah seorang penumpang Trans Metro kepada Riau Pos Kamis (16/7).

Mendengar peristiwa tersebut, beberapa warga perumahan Pandau Permai berang dan segera menuju gerbang masuk perumahan yang terletak di Kelurahan Pandau Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar itu. Setiba di sana, sebuah bus Trans Metro yang baru saja ingin memutar menuju kota dihentikan dan diminta untuk masuk ke dalam kompleks. Awalnya supir Trans Metro dengan nomor bus 5 yang bernama Darto mengaku tidak berani, karena sudah mendengar ancaman orang melalui temannya sesama supir.

‘’Takut saya masuk ke dalam, rekan saya saja tadi diancam. Lagi pula Kadishub juga meminta kami untuk tidak masuk dulu ke perumahan,’’ katanya.

Warga perumahan pun menjamin untuk mengawal bus yang masuk ke perumahan. Aksi pengawalan yang dilakukan kumpulan warga Pandau Permai ini menggunakan sepeda motor beriringan dengan bus TMP. Hal ini, menurut Barli Asmed, salah satu tokoh masyarakat Pandau Jaya, merupakan bentuk reaksi masyarakat yang tetapa menuntut agar bus Trans Metro masuk ke kompleks perumahan. Menurutnya, akibat ulah pelarangan kemarin, puluhan warga yang sudah berada di halte portabel Blok C terlantar sejak pagi.

‘’Apa hak mereka melarang Trans Metro masuk, yang menginginkannya itu warga. Saya pikir Pemko sudah cukup bijak memberikan pelayanan yang maksimal dengan cita-cita reformasi transportasi ini,’’ jelasnya kepada Riau Pos yang ditemui di lokasi, kemarin.

Setelah kejadian itu, Trans Metro yang sempat tidak masuk dari pukul 06.30-12.10 WIB kembali masuk ke Pandau Permai. Tidak sedikit warga yang sudah menantikan bus langsung menanyakan ke mana bus karena tidak masuk dari pagi hari.

‘’Akhirnya datang juga, ke mana bus ini kok dari pagi tidak masuk. Kami sudah menunggu sejak pagi tadi,’’ ujar Haryati, warga Blok C yang rumahnya berdekatan dengan halte portabel SAUM.


Dishub Sempat Larang Masuk Pandau
Sempat tidak masuknya Trans Metro ke Pandau Permai, kemarin merupakan perintah langsung dari Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Pekanbaru, Drs Pria Budi. Hal ini dilakukan guna meredam situasi penolakan yang dilakukan sekelompok pihak.

Hal tersebut diakui Kepala Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Sarana Angkutan Umum Massal (SAUM), Azwir. Namun begitu, tindakan ini semata-mata ingin melihat reaksi masyarakat terkait larangan beroperasinya SAUM di perumahan Pandau Permai ini.

‘’Kadis memang memerintahkan armada SAUM untuk sementara tidak masuk ke dalam perumahan. Kita ingin melihat reaksi masyarakat disana. Hasilnya, justru masyarakat yang meminta SAUM masuk, dan itu adalah reaksi positif yang harus kita dukung,’’ jelasnya.

Azwir yang didampingi Kasi Angkutan Darat, Yunianto dan Kasi Pengawasan dan Penaggulangan Lalulitas, Sunarko yang ditemui di lokasi mengaku sudah mengetahui hal ini. Pasalnya, beberapa waktu yang lalu, Warga blok B juga sempat mengirimkan surat permintaan TMP masuk ke dalam komplek, bahkan warga juga siap membangun halte dengan swasembada.

‘’Warga yang antusias, dan pemerintah wajib memenuhinya. Karena masyrakat adalah orang yang harus dilayani. Intinya dalam hal ini, reformasi transportasi memang didukung masyarakat secara keseluruhan,’’ katanya.
Sementara Kepala Dishubkomimfo Kota Pekanbaru, Pria Budi mengatakan, pembangunan halte di lokasi perumahan Pandau Permai adalah keinginan para warga di perumahan pandau permai tersebut, masyarakat di sana sudah mengirim tembusan surat pada kita, yang ditanda tangani oleh sekitar 22.000 jiwa.

‘’ Jadi bukan keinginan kita, itu dilakukan karena masyarakat perlu Trans Metro,’’ tutupnya.

Menhub Berikan Dukungan
Di tempat terpisah, Menteri Perhubungan (Menhub) Jusman Syafii Djamal menyatakan dukungannya agar sistem angkutan umum massal (SAUM) yang telah diterapkan di Kota Pekanbaru dilanjutkan. Bahkan menurutnya, jumlah armada bus dengan nama Trans Metro patut ditambah.

‘’Perkembangan SAUM di Pekanbaru bagus, dan ini harus diteruskan,’’ kata Jusman kepada Riau Pos, Kamis (16/7) usai melakukan peletakan batu pertama pembangunan terminal baru Bandar Udara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru.

Untuk itu, jika SAUM terus menunjukkan perkembangan yang baik, penambahan armada bus Trans Metro akan direalisasikan segera. ‘’Jika semua berjalan lancar, maka akan ada penambahan armada,’’ katanya.

Sumber: Riau Pos, 17 Juli
Dukung: Rusli Zainal Sang Visioner

16 Juli 2009

Kabinet SBY, Rusli Zainal Minta Ada Wakil Riau

Gubernur Riau (Gubri) HM Rusli Zainal berharap ada keterwakilan masyarakat Riau yang menjadi menteri di kabinet pemerintahan mendatang. Saat ini berdasarkan hasil quick count lembaga survei pasangan SBY-Boediono menjadi pemenang Pilpres 2009.

Menurut Gubri, itu merupakan keinginan masyarakat Riau secara keseluruhan dan lagi pula generasi muda Riau banyak yang berpotensi menjadi menteri.

‘’Kita menghormati Presiden SBY dalam penyusunan kabinetnya. Tapi, harapan masyarakat Riau ada keterwakilan putra terbaik Riau dalam kabinet nantinya,’’ ujar Gubri kepada Riau Pos, Rabu (15/7), di sela-sela kegiatan Bakti Sosial Peningkatan Program KB Nasional kerja sama BKKBN dengan TNI tahun 2009, di Desa Pantai Raja, Kecamatan Pehentian Raja.

Gubri menyebutkan, apapun keputusan dari penyusunan kabinet nanti masyarakat Riau menghormatinya. Dikarenakan, presiden memiliki wewenang menentukan mitra dalam menjalankan roda pemer-intahan Indonesia ke depannya.

Ditanyakan apakah dirinya pernah ditawarkan menjadi menteri dalam susunan kabinet SBY mendatang, Rusli Zainal tidak berkomentar banyak. Bagi dia, bilapun ditunjuk menjadi menteri dirinya siap. Namun demikian, Rusli Zainal lebih memilih menjadi Gubri. ‘’Saya kan sekarang Gubernur Riau. Ya, tetaplah jadi gubernur,’’ ujarnya.

Sumber: Riau Pos 16 Juli 2009
judul asli: Kabinet SBY, Gubri Minta Ada Wakil Riau

Dukung:
- Rusli Zainal Sang Visioner
- Rusli Zainal Sang Visioner

di Pekanbaru listrik mati 12 Jam sehari

Sakitnya hati.. bagaimana tidak, sehari listrik padam hingga 12 jam, setengah hari listrik masyarakat kota besar hidup?. Hal inipun jadi sorotan utama harian pagi Riau Pos pada Kamis, 16 Juli 2009.

PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Cabang Pekanbaru PLN, menambah jam pemadaman listrik publik secara ekstrim. Durasi pemadaman yang sebelumnya ‘’hanya’’ sembilan jam (tiga kali pemadaman per tiga jam), mulai hari ini, Kamis (16/7), ditambah jadi 12 jam (empat kali pemadaman)

Tentu saja hal ini membuat sakit hati warga kota bertuah, coba saja simak ucapan salah seorang warga Panam seperti dikutip dari harian Riau Pos:

Wah, kalau pemadaman sampai 12 jam, itu sudah kelewatan. PLN benar-benar kelewatan dan tidak profesional. Masa cuma Riau yang begini, padahal kita kan pakai sistem interkoneksi. Padahal di Sumbar saja, tidak ada pemadaman listrik

Maka kritik pedas terhadap PLN mengalir dari berbagai sudut kota dan para kalangan. Hal ini juga menyulut amarah Gumpita, dosen Fekon Unri dan tokoh muda Riau. Berikut pernyataannya kepada media:

Persoalan ini tak tuntas-tuntas. Saya minta PLN, jangan sampai titik kamarahan masyarakat sampai pada titik puncaknya. Ekonomi masyarakat kecil bisa terganggu kalau pemadaman begini ekstrem.

Woi PLN, kapan berakhir, banyak kebaran disana-sini.

Dukung:
- Rusli Zainal Sang Visioner
- Rusli Zainal Sang Visioner

14 Juli 2009

Pasar Ikan Patin Dunia Dikuasai Vietnam

Hingga kini, pasar ikan patin dunia masih dikuasai oleh Vietnam dengan dengan total ekspor berkisar 1.000 ton yang dikemas dalam bentuk fillet beku dory. Dalam pemasarannya, sejumlah negara menjadi tujuan ekpor di antaranya Uni Eropa, Asean, Rusia, Amerika, dan Australia serta Timur Tengah.

Keunggulan Vietnam melalui VASEP (Vietnam Association for Seafood Exporters and Processors) juga telah mengembangkan Good Aquaculture Product (GAP), sehingga produk ikan patin dengan mudah dapat menembus pasar dunia.

Belajar dari upaya Vietnam dalam membudidayakan ikan patin, maka Riau bertekad akan mengutamakan kualitas budidaya patin yang didasarkan kepada kualitas ikan yang baik, sesuai dengan standar ekspor. Dengan demikian, produk ikan patin juga dapat dengan mudah diterima oleh pasar dunia.


Demikian disampaikan Gubernur Riau (Gubri) HM Rusli Zainal melalui Asisten III Sekdaprov Riau Ramli Walid kepada Riau Pos, Senin (13/7) disela-sela kegiatan Forum Budidaya Ikan, di Hotel Dyan Graha Pekanbaru.

Ramli menyebutkan, adapun arah strategi budidaya perikanan di Provinsi Riau yang tengah dikembangkan saat ini, di antaranya mengembangkan komoditas budidaya perikanan berkualitas ekspor.

Pengembangan komoditas budidaya perikanan berkualitas ekspor ini dimaksudkan agar budidaya perikanan Riau dapat masuk ke pasar internasional.

‘’Kita tengah berupaya menguasai teknologi dalam meningkatkan budidaya perikanan. Kemudian pada saat ini kita juga sedang berupaya melakukan proses pengolahan yang baik dan pemasaran yang terjamin,’’ ulasnya.

Untuk meningkatkan konsumsi produk dalam negeri, lanjutnya, Riau sedang mengupayakan harga yang lebih murah, dengan menggunakan teknik budidaya yang mudah dan ringkas. Dalam hal ini, pemerintah tengah mengusahakan pemanfaatan dan penerapan teknologi budidaya ramah lingkungan, tepat guna serta sesuai dengan daya dukung lahan.

Menurutnya, target yang ingin dicapai tersebut tidak terlepas dari bentuk jaringan kerja, dengan membangun kebersamaan antara Provinsi Riau dan seluruh kabupaten/kota. Dengan demikian akan dapat menunjang percepatan pelaksanaan pembangunan budidaya perikanan, di Riau.(new)

Sumber: Riau Pos, 14 Juli 2009.
Dukung:
- Rusli Zainal Sang Visioner
- Rusli Zainal Sang Visioner

12 Juli 2009

24 Pelajar Wakili Riau di OSN

Olimpiade Sains tingkat Provinsi yang diadakan bulan Juni lalu telah berlalu. Begitu juga dengan harapan seluruh peserta olimpiade tingkat provinsi itu, pengumuman peserta yang lulus ke ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN_ telah keluar. Sebanyak 24 pelajar terbaik provinsi ini kelak akan mewakili Riau ke ajang bergengsi itu.

Peserta-peserta OSN yang akan berjuang pada bulan Agustus mendatang berasal dari berbagai sekolah menengah atas di provinsi ini. Begitu juga dengan pilihan bidang yang akan diperlombakan. Dari bidang fisika, matematika, biologi, kimia, informatika, astronomi, kebumian dan beberapa bidang lain yang telah ditetapkan Dinas Pendidikan (Disdik).

Sebenarnya, OSN ini telah adakan beberapa tahun yang lalu. Dan, dalam beberapa tahun belakangan, pelajar terbaik negeri ini yang berasal dari Riau telah berhasil lolos ke ajang Olimpiade Sains Internasional. Seperti salah seorang pelajar SMAN Plus Riau yang bernama M Iqbal Bhakti Utama, berhasil lolos dalam Olimpiade Astronomi Internasional.

Kemudian, tahun ini disusul oleh Arief Haritsah (SMAN Plus Riau dalam Olimpiade Kebumian Internasional), Raja Oktovin (SMAN 1 Pekanbaru dalam Olimpiade Matematika Internasional), dan Bening Tirta Muhammad (SMAN 1 Pekanbaru dalam Olimpiade Kimia Internasional). Selain itu masih ada beberapa pejuang Olimpiade Internasional yang berasal dari Riau, seperti salah seorang alumnus SMAN Plus Fendrico Pratama dalam Olimpiade Biologi Internasional beberapa tahun yang lalu.

Begitu juga dengan prestasi yang telah diraih Riau dalam berbagai event Olimpiade selama ini. Seperti tahun lalu, Riau mendapatkan 10 medali pada ajang yang bergengsi itu. Begitu juga dengan tahun ini, pelajar terbaik Riau telah melakukan berbagai persiapan dalam menghadapi pesta para pecinta sains ini. Para peserta OSN yang telah terpilih untuk mengikuti acara ini mengaku telah melakukan persiapan jauh-jauh hari untuk mendapatkan hasil yang memuaskan.

Salah satu contohnya, adalah sebelas orang peserta OSN tahun ini dari SMAN Plus mengaku telah melakukan persiapan yang matang dalam ajang ini. Tidak hanya itu, seluruh sekolah yang mengirimkan utusan terbaiknya juga mengaku telah mempersiapkan anak didiknya sejak mereka baru menginjakkan kakinya di sekolah baru itu. Mulailah berbagai pelatihan persiapan Olimpiade dilakukan. Dengan harapan agar setiap utusan-nya dapat memberikan yang terbaik untuk Riau dan negeri ini. (Yelna-CCMD)

Dukung: Rusli Zainal Sang Visioner

11 Juli 2009

Suasana Mos di Pekanbaru


Riau Pos:
Sekolah Ramai-ramai Gelar MOS dengan Atribut Aneh
Sebelum memulai proses belajar mengajar, hampir semua sekolah mulai dari tingkat SMP dan SMA di Kota Pekanbaru menggelar kegiatan yang disebut masa orientasi siswa (MOS). Kegiatan ini berlangsung dua hari yaitu Jumat (10/7) dan Sabtu (11/7).

Dan bukan hal aneh lagi jika dalam kegiatan tersebut, selain berisi pengenalan tentang sekolah kepada siswa baru, juga diisi dengan aneka kegiatan. Dan biasanya juga peserta MOS diwajibkan membawa atau memakai aksesoris yang cukup aneh.

Pantauan Riau Pos di sejumlah sekolah, para peserta MOS memang menggunakan aneka aksesoris yang aneh. Misalnya saja di SMAN 12 Pekanbaru. Siswa baru diwajibkan mengenakan kalung dari kulit telur, berdandan ala badut, dan lainnya.

Kalung dari kulit telur juga dipakai oleh peserta MOS di SMAN 9 Pekanbaru. Siswi baru juga memakai pita dari tali rafia,dan ikat pinggang dari daun kelapa.

Di SMAN 1, peserta MOS diwajibkan membawa botol berisi air berwarna. Di leher setiap peserta digantung kertas bertuliskan nama kelompok masing-masing.

Di SMKN 1, peserta masih memakai seragam SMP dari sekolah masing-masing.Selain itu, di leher tergantung kertas berukuran 30 cm X 10 cm dan tertuliskan masing-masing nama siswa dan tertulis setiap gugus. Untuk anak perempuan, rambut dijalin dua dan diberi pita berwarna merah putih berjumlah sebanyak 12 buah.

Sedangkan di SMKN 2, peserta menggunakan kaus oblong warna putih dan celana olahraga atau training warna hitam dan menggunakan sepatu warna hitam. Di leher juga digantung kertas yang bertuliskan nama-nama mereka masing-masing.

Dikonfrimasi soal kegiatan MOS dan atribut aneh yang dikenakan, Ketua Osis SMKN 2 Pekanbaru Agung Preyetno di sela-sela kegiatan MOS menyebutkan kalau MOS yang diadakan selama dua hari merupakan pengenalan awal bagi siswa baru mengenai lingkungan sekolah. Sehingga mereka tidak begitu asing ketika dimulainya proses belajar secara resmi.

‘’MOS ini diadakan bukan sebagai ajang bagi panitia untuk melakukan hal-hal yang sifatnya mengarah kepada fisik, tetapi memberikan contoh dan pengajaran positif. Kalau mengenai atribut yang sedikit memalukan mereka saya rasa itu bukan sesuatu yang memberatkan ,’’ ujar Agung.

Sumber: Riau Pos Sabtu, 11 Juli
Foto: Said Mufti, Riau Pos
Dukung: Rusli Zainal Sang Visioner

09 Juli 2009

Hasil Pilpres 2009 di Riau

Quick Count Lembaga Survei, Unggul di 30 Provinsi
SBY-Boediono Menang Mutlak di Riau

Pasangan Capres-Cawapres Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono menang mutlak di Provinsi Riau dalam Pilpres yang berlangsung, Rabu (8/7). Dari data sementara yang diperoleh Riau Pos, perolehan suara pasangan nomor urut dua ini unggul di atas 50 persen dari pasangan lainnya— Megawati-Prabowo Subianto dan Jusuf Kalla-Wiranto— di 11 kabupaten/kota.

Perolehan suara yang berhasil dirangkum Riau Pos dari kabupaten/kota hingga pukul 22.30 WIB malam tadi, dari total 3.644.265 pemilih yang tercantum dalam DPT, sebanyak 398.040 suara diraih oleh pasangan Megawati-Prabowo, SBY-Boediono meraih 1.052.171 dan JK-Wiranto meraih 201.203 suara. Total suara yang berhasil dihimpun sebanyak 1.651.414 suara dengan 207.372 tidak sah. Bila dipersentase, pasangan Megawati-Prabowo meraih 24,10 persen, SBY-Boediono meraih 63,71 persen dan JK-Wiranto meraih 12,18 persen.(Selengkapnya lihat grafis).

Meski jumlah suara terdata baru mencapai sekitar 50 persen dari DPT, diprediksi persentase tidak akan berubah banyak karena dari pantauan langsung Riau Pos di beberapa TPS, pasangan yang diusung koalisi Partai Demokrat ini unggul jauh. Selain itu, hasil quick count lembaga survei mengungkapkan pasangan ini unggul mencapai sekitar 67 persen di Bumi Lancang Kuning.

Di Kabupaten Inhil misalnya, yang menjadi salah satu lumbung Golkar pada Pemilu Legislatif lalu, untuk sementara pasangan SBY-Boedino berhasil unggul di 9 kecamatan dari 20 kecamatan di kabupaten ini. Sembilan kecamatan itu adalah Kecamatan Gaung, Keca­matan Mandah, Kecamatan Tembilahan, Kecamatan Teluk Belengkong, Kecamatan Reteh, Kecamatan Keritang, Kecamatan Kempas, Kecamatan Kateman dan Pulau Burung. Perolehan suara sementar pasangan SBY-Boediono meraih 74.579 suara, Mega-Prabowo 40.589 suara sementara JK-Wiranto 38.676 suara.

Sementara pemilih yang memberikan suaranya ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) kemarin, menurut Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Riau Syofyan Samad sudah di atas 65 persen. Syofyan mengungkapkan angka ini berdasarkan laporan tiap kabupaten/kota.

‘’Partisipasi masyarakat di provinsi Riau untuk memberikan hak suaranya sudah cukup besar, mencapai lebih dari 65 persen. Ini kita peroleh dari sampel-sampel yang memberikan hak suaranya di TPS-TPS di daerah,’’ ujarnya.

Satu Putaran
Untuk seluruh Indonesia, bila hasil penghitungan cepat (quick count) sejumlah lembaga survei akurat, maka Pilpres 2009 ini akan tuntas dalam satu putaran untuk kemenangan pasangan SBY-Boediono. Bukan hanya karena pasangan bernomor urut dua itu memperoleh suara 50 persen plus satu, tapi distribusi suaranya mendominasi hampir seluruh provinsi di Indonesia yang berjumlah 33 provinsi.

“Pasangan SBY-Boediono sukses mendapatkan 20 persen di semua provinsi,” kata Direktur Eksekutif Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA di Jakarta, Rabu (8/7). Padahal, lanjutnya, UU Pilpres Nomor 42/ 2008 hanya mensyaratkan minimal separuhnya atau 17 provinsi saja.

Menurut Denny, diperbolehkannya penggunaan KTP untuk memilih justru menguntungkan SBY-Boediono. “Karena secara langsung juga ikut memperluas potensi pemilih mereka,” ujarnya.

Dari hasil quick count LSI Denny JA di 2.000 TPS, SBY-Boediono unggul dengan 60,15 persen. Perolehan ini juga tidak beda jauh dengan temuan Lembaga Survei Indonesia (LSI) pimpinan Syaiful Mujani yang mendapati 60,85 persen memilih duet incumbent itu. Begitu juga dengan hasil penghitungan cepat Cirus Surveyors Group, LP3ES, dan Metro TV. (data lengkap lihat grafis).

Manager Public Affairs Lembaga Survei Indonesia (LSI) Burhanuddin Muhtadi menuturkan, SBY-Boediono memang berhasil memperoleh minimal 20 persen suara yang diperebutkan di semua provinsi. Bahkan, SBY-Boediono menjadi jawara di 30 provinsi. Kecuali Bali yang didominasi Megawati-Prabowo. Begitu juga Sulawesi Selatan dan Gorontalo yang dimenangkan JK-Wiranto.

“Hampir seluruh pemilih di Aceh ternyata ke SBY-Boediono. Jumlahnya mencapai 93 persen,” kata Burhan, begitu dia akrab disapa.

Perolehan SBY juga mencolok di Sumatera Barat (80 persen), Sumatera Utara (72 persen), DKI Jakarta (71 persen), dan Lampung (69 persen).

Penghitungan cepat LSI ini dilakukan terhadap 2.116 TPS. Tapi, dalam prosesnya ada 11 TPS di Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku yang tidak bisa mengirim data, karena ketiadaan sinyal telepon seluler. “Jadi, total suara masuk 99,48 persen,” jelasnya. Toleransi kesalahan (margin of error) pada quick count ini plusminus 1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Burhan menuturkan putusan MK yang membolehkan penggunaan KTP untuk memilih menjadi kado demokrasi bagi seluruh rakyat. Keputusan MK, jelas dia, akan meningkatkan legitimasi Pilpres. Karena protes terhadap pemilih yang tidak terdaftar di DPT sudah diakomodasi.

“Secara politis, keputusan MK ini menguntungkan SBY. Karena sekarang sejatinya tidak ada lagi alasan bagi lawan-lawan politik SBY untuk menjadikan kecurangan sebagai kambing hitam,” katanya.

Burhan menyebut penggunaan KTP juga terbukti tidak mampu merubah peta elektoral. Faktanya, ungkap dia, memang hanya sekitar 2,4 persen pemilih saja yang tidak terdaftar di DPT dan boleh menggunakan KTP.

Kategori pemilih ini juga tidak bersifat diskriminatif ke salah satu pasangan calon saja. Melainkan terdistribusi secara proporsional ke semua pasangan calon. “Semua kandidat sebenarnya sama-sama dirugikan oleh tidak profesionalnya KPU,” ujar Burhan.

Burhan menambahkan sebagian besar swingvoter yang jumlahnya mencapai 18,6 persen ternyata pada detik-detik terakhir menjatuhkan pilihan kepada Mega-Prabowo.

Swing voter, jelas dia, memang sebutan bagi pemilih yang tidak “die hard” atau terlalu partisan terhadap pasangan calon yang berlaga di Pilpres atau tidak terikat dengan partai politik yang mendukung kandidat tertentu. “Saya menduga sosok Prabowo yang menarik perhatian mereka,” katanya.

Sementara Komisi Pemilihan Umum (KPU) baru mempublikasikan hasil penghitungan sementara Pilpres sekitar pukul 20.00 WIB, Rabu (8/7) malam. Data yang ditampilkan di pusat penghitungan sementara suara nasional hingga jam tersebut baru mencapai 4.093.744 suara.

Untuk sementara, pasangan SBY-Boediono unggul dengan raihan 2.485.581 suara atau 60,72 persen. Disusul pasangan Megawati-Prabowo dengan 1.214.486 suara atau 29,67 persen. Pasangan Jusuf Kalla-Wiranto menempati posisi terendah dengan 313.677 suara atau 9,62 persen.

Metode tabulasi nasional hasil pilpres oleh KPU ini dengan cara menerima pesan singkat atau SMS dari semua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). Itu pun, tidak semua KPPS bisa mengirimkan pesan singkat. Ketua KPU Abdul Hafiz Anshary dalam keterangan persnya menyebutkan, KPU hanya akan menerima 100 ribu SMS dari KPPS atau data dari 100 ribu TPS.

Hingga Rabu malam, dari 33 provinsi masih ada delapan provinsi yang data hasil penghitungan suara belum masuk ke KPU Pusat. Delapan provinsi itu yakni, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat.

Abdul Hafiz sendiri tampak sumringah. Begitu pun anggota KPU Andi Nurpati. Dikatakan Hafiz, pelaksanaan Pilpres berjalan aman, lancar, tertib dan damai. Kelancaran itu terlihat dari proses pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di setiap tempat pemungutan suara (TPS).

Tak lupa, dia mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada masyarakat. “Kami berterima kasih kepada semua pihak telah berpartisipasi aktif dalam pemungutan suara Pemilu Presiden. Berdasarkan laporan dari berbagai pihak, termasuk petugas di lapangan, pemungutan dan penghitungan suara berjalan baik, lancar, tertib dan damai,” kata Hafiz.

Dijelaskan Hafiz, kelancaran pelaksanaan Pilpres lataran partisipasi masyarakat dan dukungan dari semua pihak. Selain pemilih, dia juga menyebut peran besar sekitar 5 juta orang aparat penyelenggara pemilu, peserta Pemilu, pemerintah, pemerintah daerah, Bawaslu, dan media massa yang sudah mendukung kelancaran pelaksanaan Pilpres. Hafiz menjanjikan akan menetapkan hasil rekapitulasi penghitungan suara pada tanggal 22-24 Juli mendatang.

SBY Didukung Pemilih Irasional
Direktur Eksekutif Pusat Kebijakan dan Pengembangan Strategis (Puskaptis) Husin Yazid mengatakan, SBY unggul karena figur dan visi-misi yang lebih diterima pemilih dibandingkan dua Capres lainnya. “Mayoritas pemilih SBY itu 53 persen wanita dan 19 persen pemilih pemula. Pemilih wanita lebih patuh memilih, sehingga angka golput rendah. 40 persen wanita memilih karena figur. SBY itu dinilai ganteng dan punya perawakan jadi presiden, itu yang tidak dimiliki dua Capres lain,” katanya.

Husin menuturkan, SBY memiliki empat syarat kemenangan Capres, yakni figur, visi-misi, kompetensi,dan mesin politik. “Brand SBY sudah melekat lima tahun. Sementara dua lawannya baru efektif bekerja dua bulan terakhir. Tidak cukup waktu mengejar keunggulan elektibilitas SBY,” katanya.

Elektibilitas SBY juga tetap tinggi karena iklan masih efektif mempengaruhi preferensi pemilih yang kurang melek informasi. “Dukungan dari mesin politik itu hanya 11 persen, dibagi tiga kandidat. Faktor kerja keras tim kampanye, relawan, dan iklan adalah kunci kemenangan SBY,” paparnya.

Sementara, elektibilitas JK juga tidak bertambah tinggi karena maklumat dukungan dari NU dan Muhammadiyah tidak sampai ke kalangan bawah karena keterbatasan waktu. “Megawati masih tertolong militansi kader yang stabil. Dia berhasil mendapatkan tambahan 3-4 persen karena kerja keras relawan dan tim kampanyenya,” tandas Husin.

Masyarakat Belum Suka Sosok Agresif
Meski menyandang status incumbent, mengapa perolehan suara Capres Jusuf Kalla (JK) jeblok pada pilpres kali ini? Mengapa dukungan sejumlah tokoh-tokoh agama kepada JK tak mampu mendongkrak perolehan suaranya?

Ada beberapa faktor untuk menjawab pertanyaan ini.
Yang paling menonjol, JK dinilai terlambat memproklamirkan diri maju sebagai Capres. Ketua Umum Partai Golkar itu juga dianggap terlalu dini menampilkan diri sebagai sosok agresif dan kritis dalam konteks demokrasi di Indonesia.

Penilaian ini disampaikan pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Syamsudin Haris. Dia menambahkan, seharusnya sejak awal JK berani mengumumkan diri sebagai Capres. “Awalnya Pak JK masih berkeinginan berpasangan dengan Pak SBY. Langkah dia memunculkan diri sebagai Capres terlalu mepet. Lihat saja baru berapa bulan,” jelasnya. Gaung JK muncul ke publik sebagai Capres juga baru dirasakan setelah Pemilu Legislatif.

Dia menambahkan, mesin politik Golkar juga tidak bekerja efektif memperjuangkan JK sebagai presiden. Meskipun disadari, bahwa pemilihan presiden memiliki karakter berbeda dengan Pemilu Legislatif. “Kalau dulu Pemilu tahun 1955 memang masih terpaku pada garis ideologi. Kalau sekarang lebih ketokohan. Mesin politiknya juga tidak efektif untuk ini,” ungkapnya.

Padahal JK memiliki potensi pendukung luar biasa. Di antaranya kedekatan dengan ulama yang memiliki basis massa. Mengacu hasil Pemilu Legislatif, pemilih Golkar juga merata di seluruh tanah air yang menang di 14 provinsi.

Di tataran pemikiran pemilih, kata Syamsudin, sudah telanjur terbentuk keberhasilan pemerintahan SBY. Di antaranya dua kali penurunan harga BBM, stabilitas keamanan dan pemberantasan korupsi yang merupakan kerja keras KPK. “Meskipun semuanya itu bukan prestasi, tapi sudah terbentuk di masyarakat,” terangnya.

Analisis berbeda diungkapkan Pengamat Politik Universitas Indonesia (UI) Maswadi Rauf. Dia menilai, bahwa pemilih di negara ini belum siap menerima tokoh yang agresif, kritis dan bicara tanpa tedeng aling-aling seperti yang melekat pada sosok JK. Saat ini, kata Maswadi, yang lebih disukai masyarakat adalah tokoh yang berbicara normatif dan menjaga imej. “Yang disuka memang yang begitu,” ungkap pengamat politik asal Riau ini.

JK, terang Maswadi, tak bisa menampilkan diri seperti sikap yang ditampilkan SBY selama ini. “Tentu tidak bisa JK tampil seperti SBY. Karakternya memang lugas seperti itu,” jelasnya.

Dia mengungkapkan, demokrasi Indonesia berbeda dengan di barat yang sangat maju. Namun, Maswadi menyadari bahwa pikiran pemilih itu akan terus maju. “Saya memprediksi, tahun 2019 baru bisa menerima sosok seperti Pak JK,” terangnya.

Dia mengibaratkan demokrasi di Indonesia seperti debat Capres sebelum Pilpres. “Anda lihat bagaimana debat pertama, setelah beberapa kali debat baru berkualitas. Ibaratnya demokrasi seperti itu,” jelasnya.

Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan justru memandang perolehan suara JK dari perspektif yang lain. Menurut dia, suara JK dalam Pilpres kali ini justru meningkat. Sebab, survei terhadap tingkat keterpilihan JK hanya sekitar 2 persen. Sedangkan Megawati yang dulunya hanya 19 persen kini juga meningkat. Tapi, kontribusi pertambahan suara diberikan oleh dukungan suara Parbowo Subianto.

Anies mengungkapkan bahwa keterpilihan SBY saat ini diibaratkan dengan membeli motor baru. “Sekarang begini, kalau motor lama itu masih baik, tidak rewel, apakah akan membeli motor yang baru?,” terangnya. Tingkat kepuasan masyarakat terhadap SBY juga masih tinggi.

JK, kata Anies, selama ini hanya popular di masyarakat perkotaan. Sementara pemilih di tingkat bawah condong memilih ke SBY. JK, kata Anies, juga tidak menawarkan perbedaan yang menonjol dibandingkan dengan SBY.

Sedangkan untuk Megawati, Anies memberikan analisis menarik. Pemilih Megawati dinilai sangat tidak pede untuk memilihnya. Ini terlihat dari exit poll yang cukup rendah, sementara hasil quick count tinggi. “Ini berarti pemilih itu tidak pede saat memilih Mega,” ungkapnya.

Sumber: Harian Riau Pos 9 Juli
Dukung: Rusli Zainal Sang Visioner

Hasil Pemilu Pekanbaru: SBY Unggul di TPS Walikota

Tak jauh berbeda dengan hasil quick qount yang menempatkan pasangan calon presiden dan wakil presiden SBY-Boediono sebagai pemenang pemilihan suara (Pilpres) 2009, di beberapa tempat pemungutan suara (TPS) di Pekanbaru, pasangan ini juga mendulang kemenangan telak.

Hasil pantauan Riau Pos di beberapa TPS, pasangan SBY-Boediono mengungguli pasangan lainnya yaitu Mega-Pro dan JK-Win. Termasuk di TPS 04, Kelurahan Sago, Kecamatan Senapelan, tempat Wali Kota Pekanbaru Drs H Herman Abdullah MM dan istrinya Evi Meiroza Herman.

Di TPS ini, pasangan SBY-Boediono meraih suara 130. Sedangkan pasangan Mega-Pro hanya memperoleh delapan suara dan pasangan JK-Win 23 suara.

Dari daftar pemilih tetap (DPT) 292 orang dan DPT tambahan dua orang di TPS 04 Sago, yang memberikan suaranya sebanyak 162 orang. Sebanyak 132 orang tak memberikan hak suaranya.

Kemenangan SBY-Boediono juga terlihat di beberapa TPS di kecamatan lainnya. Seperti di TPS 05 Kelurahan Muara Fajar, Kecamatan Rumbai, SBY-Boediono memperoleh suara sebanyak 170 suara. Kemudian pasangan JK-Win 70 suara, sedangkan Mega-Pro 54 suara.

Sedangkan di Kecamatan Sukajadi seperti di TPS 07 dan 08 Kelurahan Sukajadi, SBY-Boediono juga menang telak. Misalnya di TPS 8, SBY 173 suara, JK-Win 20 suara dan Mega-Pro sebanyak lima suara. Sedangkan di TPS 07, SBY-Budiono mendapat suara sebanyak 149 suara, JK-Win sebanyak 15 suara, sedangkan Mega-Pro sebanyak lima suara.

Di TPS 01, 02, dan 03 RW 1 Kelurahan labuhbaru Timur, Kecamatan Payung Sekaki, SBY-Boediono juga menang. Seperti di TPS 01, SBY-Boediono memperoleh 128 suara, Mega-Pro 10 suara, dan JK-Win 19 suara. Di TPS 02, SBY-Boediono memperoleh 126 suara, JK-Win 33 suara, dan Mega-Pro 10 suara. Sedangkan di TPS 03, SBY-Boediono unggul 135 suara, JK-Win 31 suara dan Mega-Pro 19 suara.

Sementara itu di Kecamatan Sail, pasangan SBY-Boediono unggul dengan mengumpulkan 7.342. Sedangkan dua pasangan calon lainnya JK-Wiranto dan Mega-Prabowo hanya mampu mengumpulkan suara masing-masing sebanyak 1.335 suara dan 587 suara.

Kemenangan pasangan yang diusung Partai Demokrat, PKS, PAN, PKB dan sejumlah partai lainnya ini sejak awal penghitungan suara sudah terlihat. Di seluruh TPS di Kecamatan Sail yang berjumlah 54 TPS di tiga kelurahan yakni Sukamaju, Sukamulia dan Cinta Raja SBY-Boediono unggul meninggalkan dua calon lainnya.

‘’Seluruh PPS sudah rampung menghitung perolehan suara. Dari ketiga calon, pasangan SBY-Boediono merupakan pemenangnya,’’ ujar anggota PPK Sail, Drs Ali Rahman menjawab Riau Pos, kemarin.

Menurut Ali, sejauh ini tidak ada kendala dalam pelaksanaan Pilpres hingga penghitungan suara. Berkat dukungan seluruh pihak, pelaksanaan Pilpres bisa dilaksanakan secara sukses.

‘’Alhamdulillah seperti yang kita harapkan bersama Pilpres di Kecamatan Sail bisa terlaksana dengan baik,’’ tambahnya.

Camat Sail, Wira Haryoko mengaku bangga pelaksanaan Pilpres di Kecamatan Sail bisa berjalan lancar. Apalagi bila dibandingkan Pemilu Legislatif lalu, Pemilu Pilpres kali ini partisipasi masyarakat cukup tinggi.

‘’Kalau dilihat sekitar 70 persen masyarakat mengunakan hak suaranya. Ini artinya masyarakat memiliki kesadaran untuk menyukseskan Pilpres tersebut,’’ sebutnya.

Sumber: Riau Pos 9 Juli
Dukung: Rusli Zainal Sang Visioner

06 Juli 2009

Maret, Ekspor Riau Naik 37,31 Persen

Setelah sempat mengalami penurunan akibat dampak krisis global, ekspor dari Riau kembali naik. Nilai ekspor Riau bulan Maret 2009 mencapai 760,49 juta dolar AS atau mengalami peningkatan sebesar 37,31 persen dibanding ekspor bulan Februari 2009 yang mencapai 553,86 juta dolar AS.

‘’Secara komulatif nilai ekspor Januari-Maret 2009 sebesar 2.085,88 juta dolar AS mengalami penurunan sebesar 46,10 persen dibanding periode yang sama tahun 2008 sebesar 3.869,78 juta dolar AS. Kontribusi nilai ekspor Riau terhadap Nasional bulan Maret 2009 sebesar 8,90 persen dan pada Januari-Maret 2009 sebesar 9,11 persen,’’ ujar Kepala BPS Riau, Abdul Manaf MA.

Dijelaskannya, ekspor migas bulan Maret 2009 mencapai 203,94 juta dolar AS atau naik 17,77 persen dibanding ekspor migas bulan Februari 2009, sedangkan selama Januari-Maret 2009 ekspor migas mencapai 594,60 juta dolar AS atau mengalami penurunan sebesar 64,77 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Ekspor non migas bulan Maret 2009 mencapai 556,56 juta dolar AS atau naik 46,20 persen dibanding ekspor non migas bulan Februari 2009, sedangkan selama Januari-Maret 2009 mencapai 1.491,28 juta dolar AS atau menurun 31,66 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

‘’Selama Januari-Maret 2009 ekspor non migas didominasi oleh lemak dan minyak hewani/nabati sebesar 993,17 juta dolar AS (66,60 persen), diikuti oleh kertas dan karton sebesar 209,91 juta dolar AS (14,08 persen), serta bubur kayu/pulp 141,63 juta dolar AS (9,50 persen). Kontribusi ketiganya mencapai 90,18 persen dari total ekspor non migas Riau,’’ paparnya.

India, masih negara tujuan ekspor non migas terbesar yang mencapai angka terbesar yaitu 364,58 juta dolar AS, diikuti China 288,80 juta dolar AS, Belanda 170,84 juta dolar AS, Bangladesh 82,19 juta dolar AS dan Malaysia sebesar 72,44 juta dolar AS dengan kontribusi kelimanya mencapai 65,65 persen terhadap keseluruhan ekspor non migas.

‘’Menurut sektor, ekspor hasil industri selama Januari-Maret 2009 menurun sebesar 31,98 persen sedangkan ekspor hasil pertanian dan hasil pertambangan dan lainnya mengalami kenaikan masing-masing sebesar 5,66 persen dan 31,14 persen dibanding periode yang sama tahun 2008,’’ ulasnya lebih lanjut.

Sumber: Riau Pos

Dukung: Rusli Zainal Sang Visioner

Banyak Dibaca